> >

Nakes Terbatas, Kematian Pasien Covid-19 Saat Isolasi Mandiri Terus Bertambah

Update corona | 7 Juli 2021, 14:05 WIB
Ilustrasi pemakaman jenazah Covid-19 yang dilakukan dengan protokol kesehatan (Sumber: Kompas.com)

Diketahui, petugas medis yang setiap hari memantau warga saat isolasi mandiri hanya satu orang. Oleh karena itu, petugas medis bersama satuan tugas Covid-19 tingkat RW tak mungkin memiliki kemampuan untuk mengawasi seluruh pasien di satu wilayah RW dalam satu hari.

Oleh karena itu, pengawasan terhadap pasien yang tengah menjalani isolasi mandiri dilakukan secara acak atau mengutamakan komunikasi melalui pesan Whatsapp.

Sebelumnya, kasus serupa sebelumnya juga terjadi di wilayah Jaticempaka, Kecamatan Pondok Gede, pada 30 Juni 2021. Warga yang meninggal itu dinyatakan positif Covid-19 sejak 22 Juni 2021. Ia dianjurkan menjalani isolasi mandiri oleh puskesmas setempat.

Selama menjalai isolasi mandiri di rumah, pasien mendapatkan pemantauan dari petugas puskesmas. Petugas memantau secara berkala untuk mengetahui perkembangan kondisi pasien tersebut setelah terpapar Covid-19.

”Pada 30 Juni 2021 pukul 05.30, pasien itu mengalami kritis hingga pukul 09.00. Petugas puskesmas yang memeriksa sudah mendapati yang bersangkutan meninggal dunia,” ucap Kepala Subbagian Humas Polres Metro Bekasi Komisaris Erna Ruswing Andari, seperti dikutip dari Kompas.com.

Selain itu, pada 28 Juni 2021, salah seorang warga juga meninggal dalam keadaan positif Covid-19 ketika menjalani isolasi mandiri di rumahnya di wilayah Kelurahan Jatibening, Pondokgede.

Madina, keluarga dari warga yang meninggal itu, mengatakan, pihaknya harus menunggu hingga malam hari sampai jenazah keluarga dievakuasi petugas Satuan Tugas Covid-19 Kota Bekasi. Padahal, anggota keluarganya itu meninggal pada pagi hari.

Baca Juga: PPKM Darurat, Pemkab Bekasi Siapkan Sanksi bagi Warga yang Bandel

 

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU