JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Prabowo Subianto menunjukkan kekesalannya pada pelaku unjuk rasa yang melakukan perusakan fasilitas umum dan menimbulkan kericuhan.
Hal tersebut disampaikan Prabowo Subianto pada diskusi dengan tujuh jurnalis kawakan untuk menjawab isu terkini, Minggu (6/4/2025).
“Demo dibuat untuk menimbulkan kekacauan dan kerusuhan, ini menurut saya adalah melawan kepentingan nasional dan melawan kepentingan rakyat,” ucap Prabowo.
“Demo kenapa bisa di London, di Amerika Serikat. Demo tidak usah merusak, nggak usah merusak pagar, nggak usah merusak terminal bus. Ini kan uang rakyat. Boleh demo di kampus, tapi jangan merusak fakultas, ini uang rakyat,” lanjutnya.
Baca Juga: Prabowo: Saya Ingin Jadi Presiden yang Berhasil Turunkan Harga Pangan untuk Rakyat Indonesia
Apalagi, kata Prabowo, saat ini personel kepolisian tidak lagi dipersenjatai dalam menghadapi aksi-aksi atau unjuk rasa.
“Petugas-petugas kepolisian kita, sekarang tidak bersenjata,” ujar Prabowo.
Pada kesempatan tersebut, Prabowo pun dikonfirmasi tentang urgensi mengubah sejumlah pasal dalam UU TNI. Menurut Prabowo, perubahan UU TNI dilakukan hanya untuk memperpanjang usia pensiun perwira tinggi TNI.
“Nggak ada niat TNI mau dwifungsi lagi, nonsense itu saya katakan, TNI ya keluar dari politik,” tegas Prabowo.
Baca Juga: Anggota Komisi VI DPR Gobel Minta Pemerintah Proteksi Pasar Indonesia dari Serbuan Produk Impor
Menurut Prabowo, kalaupun ABRI ketika pemerintahan Soekarno masuk dalam politik, itu dilakukan karena situasi.
“Memang Bung Karno yang ajak ABRI masuk, karena kondisi Indonesia diserang, diganggu,” ucap Prabowo.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.