> >

Malang, Tentara di Subang Ini Lumpuh karena Disengat 8 Kawanan Lebah

Berita daerah | 7 Maret 2021, 09:15 WIB
Kopka Ade Casmita, anggota TNI yang lumpuh lantaran disengat tawon ndas ditemui di rumahnya di Kampung Dawuan Oncom Nomor 65, RT 014, RW 005, Desa Dawuan Kaler, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang , Jumat (5/4/2021) siang. (Sumber: KOMPAS.COM/FARIDA)

KARAWANG, KOMPAS.TV- Nasib malang dialami tentara di Karawang, Jawa Barat ini. Ade Casmita namanya. Tentara berpangkat Kopka ini harus mengalami kelumpuhan lantaran disengat sekitar 8 tawon atau lebah ndas. 

Dengan terbata-bata, berada di atas kursi roda pria berusia 47 tahun itu pun mencoba mengingat kisah kelamnya disengat tawon ndas.

Secara perlahan, Ade mulai bercerita di teras rumah yang berada di Kampung Dawuan Oncom, Desa Dawuan Kaler, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Jumat (5/4/2021) didampingi istrinya. 

Kejadian naas yang dialami Ade terjadi sekitar 4 tahun lalu, kalau dia tengah latihan bersama Resimen Armed 02 Kostrad 10 di Ambal, Kebumen, Jawa Tengah.

Saat itu, sebanyak tiga batalyon membawa astros atau peluncur roket keluaran terbaru.

Baca Juga: Inspiratif! Gadis Cantik Jadi Beauty Vlogger Walau Lumpuh Dua Tangannya

"Latihan menembak rudal, saya pasang repeater," imbuh Ade. 

Saat naik ke tower Telkom setinggi 70 meter, Ade menyadari bahwa di atas pijakannya ada sarang tawon ndas.

Ade pun berinisiatif membuang sarang tawon itu, lantaran khawatir tawon-tawon bakal menyerang dan membuatnya terjatuh.

Celakanya, ada sekitar 8 tawon ndas yang mengeroyoknya.

"Ada sekitar 8 ekor lah. Entupannya (sengatannya) di kepala dan badan," kata mantan prajurit Batalyon Armed 10/Brajamusti itu.

Baca Juga: Viral Sunmori Terobos Ring 1, Paspampres: Bahaya Tidak Langsung, Harus Segera Dilumpuhkan

Dengan perjuangan keras sembari menahan sakit yang luar biasa, Ade pun berhasil turun dari tower. Kepalanya pusing akibat sengatan tawon yang memiliki nama ilmiah Vespa affinis itu.

Kopka Ade segera melanjutkan tugasnya.

Sang istri, Rita Juwita mengatakan, Kopka Ade sebenarnya sedang dalam kondisi kurang sehat saat sebelum berangkat latihan ke Ambal.

Namun, lantaran tak ada penggantinya, Ade tetap berangkat.

Usai kembali dari latihan, Rita tak tega melihat sakit suaminya. Ia pun mengajak Ade untuk berobat ke Kesdim.

Namun, Ade menolak lantaran sudah petang.

Baca Juga: Perjuangan Kakek dan Nenek Hidupi Cucu Yang Lumpuh

"Tahu-tahu bangun tidur, Bapak sudah enggak bisa apa-apa, dia teriak-teriak, 'kok saya nggak bisa'," sambung Rita.

Nah, sejak saat itu, Ade tak bisa beraktivitas normal. Kondisinya mirip dengan penderita stroke.

Selain tidak bisa berjalan, bicaranya juga tak begitu jelas.

Pada tiga tahun pertama sejak disengat tawon, bapak tiga anak itu bahkan seperti tak sadarkan diri.

Ade seperti tidak mengenali keluarga dan kawan-kawannya.

Rita pun sempat khawatir, menduga umur suaminya tidak akan panjang.

Baca Juga: Orangtua Cerai dan Pergi Merantau, Anak Lumpuh Ini Dirawat Kakeknya

"Ternyata Allah kasih kesempatan saya untuk mengurus suami saya sampai sekarang," ujar Rita sambil mengusap air mata seperti dikutip dari Kompas.com.

Singkat cerita, dalam perjalanannya Rita pun sudah membawa suaminya berobat ke mana-mana, mulai dari pengobatan tradisional hingga beberapa rumah sakit.

Usaha tak menghianati hasil. Wanita berusia 42 tahun itu pun bersyukur, pada setahun terakhir semangat suaminya kembali tumbuh.

Apalagi banyak rekan-rekan sejawat Ade menyempatkan menyapanya.

Tak hanya itu, atasan Ade di Batalyon Armed 10/Brajamusti Kolonel Anang Krisna, beberapa waktu lalu juga menyambangi rumahnya.

"Saya mencoba mengetes ingatannya dengan video call temannya. Dia ingat, bahkan bisa bercerita. Saya senang sekali," ungkap Rita.

Baca Juga: Di Lombok, Balita Lumpuh Diduga Akibat Polusi Pabrik Tembakau, Jumenah:Cucu Saya Tak Lagi Bisa Jalan

Rita pun bersyukur, ketiga anaknya amat pengertian.

Tak pernah banyak permintaan, putra sulung Andre Anggada Pratama bahkan rela mengisi hari-harinya untuk merawat Ayahnya.

Rita tanpa henti memberikan nasihat kepada pemuda 21 tahun itu.

Meski tiga kali gagal mendaftar masuk TNI, Andre diminta untuk tetap semangat, sabar, serta tetap ikhlas merawat sang Ayah.

"Nanti pasti ada saatnya. Mudah-mudahan tahun ini ada jawabannya. Tetap ikhlas merawat Ayahmu. Sekarang seminggu tiga kali, dia (Andre) dilatih personel Kodim (0605/ Subang)," ungkap Rita.

Begitu pun dua putrinya, Adelia Putri Faithul Jamila (16) dan Aira Puspita Dewi Casmita (11) yang tak lelah membantu, termasuk berjualan untuk membantu kebutuhan.

Baca Juga: Cerita Gadis Lumpuh Asal Malaysia Menemukan Jodoh lewat PUBG

Dalam kenangan Kolonel Arm Anang Krisna, seperti dalam video yang diunggah YouTube TNI Angkatan Darat, Kopka Ade adalah adalah tentara yang luar biasa.

Ade dinilai paling getol belajar dan tidak pernah menolak tugas. 

Ia amat mahir dalam hal kelistrikan, komunikasi, dan perhubungan.

Bagi Anang dan Armed Brajamusti Kostrad TNI AD, Kopka Ade adalah kebanggan.

Hingga saat ini, Ade masih menerima gaji sebagai tentara. Namun, sebagian besar digunakan untuk berobat.

Rita pun memutar otak untuk menyambung hidup. Dibantu ketiga putranya, Rita pun berjualan seblak, nasi uduk, kerupuk seblak, hingga keripik.

Baca Juga: Wanita Lumpuh Tinggal di Rumah Sebatang Kara

Ia melakukannya agar suaminya tetap bisa berobat dan anak-anaknya bisa makan.

Selain untuk berobat, uang gaji Ade juga digunakan untuk membayar pinjaman.

Rita mengaku memberanikan diri meminjam uang dari bank untuk membangun rumah yang sudah setahun ditempati.

Sebelumnya, mereka mengontrak di belakang Makodim 0605 Subang.

"Sebelum saya usaha seperti ini, makan itu seketemunya, kadang ketemu makan, kadang enggak," ujar dia.

Meski sudah banyak yang berjualan keripik, Rita yakin rezeki tak akan tertukar.

Awalnya, ia hanya membeli sedikit bahan-bahan keripik. Setelah digoreng dan dibumbui, penganan ringan itu dibawa Adelia ke sekolah.

Baca Juga: Balita dari Keluarga Miskin Mengidap Lumpuh Otak, Tak Tersentuh Pengobatan Rumah Sakit

"Awalnya dia tidak berani menawarkan. Tapi setelah ditawarkan, teman-temannya justru pada mau," ujar dia.

Rita bercerita, akhir-akhir ini banyak pesanan yang masuk.

Apalagi usai video yang diunggah di saluran YouTube TNI AD ditonton lebih dari 2 juta kali.

Bahkan, istri Kepala Staf TNI AD Andika Perkasa, Hetty Andika Perkasa turut memesan.

"Alhamdulillah, apa yang ada di video itu benar semua," tutur Rita.

Rita pun bersyukur banyak yang membantu, seperti halnya Komandan Kodim 0605 Subang dan jajaran, serta rekan-rekan sejawat suaminya.

Penulis : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU