Kompas TV regional jawa tengah dan diy

Sakit Hati pada Status Whatsapp, Seorang Pemuda Bunuh Guru dan Buang mayatnya ke Bengawan Solo

Kompas.tv - 9 Mei 2023, 13:47 WIB
sakit-hati-pada-status-whatsapp-seorang-pemuda-bunuh-guru-dan-buang-mayatnya-ke-bengawan-solo
Ilustrasi jenazah (Sumber: THINKSTOCK)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Iman Firdaus

KARANGANYAR, KOMPAS.TV – Seorang pria bernama Agung Nugroho (20) membunuh seorang guru madrasah ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah bernama Joko Siswoyo (23) karena tersinggung pada status Whatsapp korban.

Agung membunuh Joko setelah mengetahui korban mengunggah status WA bertuliskan ‘INFO AGUNG CAH JEBRES WONG RUWET IKI', disertai foto dirinya.

Saat itu sebenarnya korban sudah menyembunyikan status WA dari Agung, namun pelaku  mengetahui status tersebut dari seorang rekannya.

"Saat itu saya masih komunikasi dengan dia, ternyata dia mengupload namun disembunyikan dari saya," ujar Agung, kepada TribunSolo.com, Senin (8/5/2023).

Menurut pengakuannya, Agung juga memiliki utang pada korban sebesar Rp6 juta yang telah berbunga menjadi 13 juta.

Utang itu berasal dari pinjaman online dengan menggunakan nama korban. Agung menggunakan uang pinjaman itu untuk membayar utang modal dagang.

Baca Juga: Warga Temukan Jenazah Berbaju Batik di Kaki Gunung Gede Pangrango!

Agung mengaku sudah berusaha mencicil utangnya ke korban, namun baru sebesar Rp500 ribu.

"Saya utang ke korban melalui pinjol itu atas persetujuan antara saya dan korban, dulu saya minjam Rp 6 juta, namun karena berbunga, jadi sekarang Rp 13 juta," ucap Agung.

Sementara, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy menyebut pelaku sakit hati pada korban.

"Oleh karena itu, tersangka Agung sakit hati serta merencanakan hal tersebut kepada korban, dengan menghubungi tersangka G yang kini masih buron untuk menyiapkan tongkat dan karung serta mencari lokasi yang sepi," ucap Jerrold kepada TribunSolo.com.

Dalam  melakukan aksinya, Agung mengajak rekannyam Gilang Adi Pratama (26) alias Cawet, yang kini  masih dalam pengejaran polisi.


 

Saat mengajak Gilang, lanjut Jerrold, Agung berbisik dengan kalimat 'Ayo tak ajak nganu Joko, Wet (cawet, -red)'.

"Maksud 'nganu' yang diucapkan pelaku yaitu memukuli korban," ungkap Jerrold.

Setelah korban meninggal dunia keduanya memasukkan tubuh korban ke dalam karung dan diisi tiga buah paving sebagai pemberat.

Sebab, keduanya berniat membuang tubuh korban ke sungai Bengawan Solo.

Baca Juga: Kronologi Penemuan Mayat Dicor di Semarang: Terungkap karena Bau Busuk

"Tubuh korban dibuang ke sungai Bengawan Solo, tepatnya di Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo dan ditemukan di Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar," kata Jerrold.

Saat mengetahui korban ditemukan dari pemberitaan, Agung diketahui langsung tancap gas kabur ke Ponorogo, Jawa Timur.

"Tahu berita (penemuan korban) itu, Kamis pukul 21.00 WIB, saya melarikan diri ke Ponorogo," kata Agung .



Sumber : Tribunjateng.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x