Kompas TV regional peristiwa

Kronologi Sayuti Bangun Tembok 2,5 Meter Tutup Jalan Umum Perumahan, Kesal Diklakson Pengendara Lain

Kompas.tv - 16 April 2021, 15:51 WIB
kronologi-sayuti-bangun-tembok-2-5-meter-tutup-jalan-umum-perumahan-kesal-diklakson-pengendara-lain
Seorang pengendara sepeda motor yang hendak menuju perumahan terpaksa putar balik karena jalan ditutup dengan tembok batu bata di Kelurahan Penghentian Marpoyan, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau, Kamis (15/4/2021). (Sumber: KOMPAS.COM/IDON)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Eddward S Kennedy

Namun, menurut Rahmat, jalan tersebut merupakan jalan umum. Berdasarkan sertifikat tanah, batasnya adalah jalan.

"Tapi saya tidak tahu tanah dia apakah dibikin jalan atau dibikin tanah dia semuanya (dalam sertifikat). Tapi kami belum lihat surat tanah yang aslinya," kata Rahmat.

Baca Juga: Tembok Beton yang Sempat Hebohkan Warga Ciledug Akhirnya Dibongkar Paksa Aparat

Terkait hal itu, Rahmat menuturkan, sudah berkoordinasi dengan lurah dan aparat lainnya di Kelurahan Penghentian Marpoyan.

Waktu itu, kata Rahnat, Sayuti hanya memperlihatkan surat tanah yang sudah lama. Namun, dia mempertanyakan sikap Sayuti yang tidak komplain dari dulu.

"Kalau memang itu tanah dia, kenapa tidak dari dulu komplain. Kenapa baru sekarang. Jadi masyarakat di sini jadi resah," kata Rahmat.

"Saya sudah melarang menutupnya, tapi dia tidak mau. Saya tak bisa buat apa-apa sebagai ketua RW."

Sebelumnya diberitakan, jalan umum di perumahan warga di RT 01 RW 01 Kelurahan Penghentian Marpoyan, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau, ditutup tembok, Kamis (15/4/2021).

Padahal, jalan tanpa itu merupakan salah satu akses warga untuk menuju jalan Kaharuddin Nasution, yang juga jalan lintas Sumatera.

Sudah sangat banyak pengendara sepeda motor dan mobil yang terlanjur masuk ke jalan itu, karena tidak tahu sudah dipasang tembok.

Wawan (40), salah seorang pengendara sepeda motor terpaksa putar balik.

Baca Juga: Kisah Pemilik Rumah yang Ditutup Tembok Beton, Anak-anak Harus Panjat Dinding Kawat Berduri

"Saya kaget kok jalannya ditutup. Saya terpaksa balik lagi," ujar Wawan dikutip dari Kompas.com.

Wawan mengaku tidak tahu orang yang menutup jalan itu. Namun, Wawan kesal melihat jalan umum tersebut ditutup.

"Ya, kesal lah. Ini kan jalan umum kenapa ditutup," kata Wawan.

Seorang pengendara ojek online, Rian (24) juga kesal terlanjur melintas di jalan tersebut. Padahal, dia sedang buru-buru untuk menjemput orderan.

"Menurut saya orang yang menutup jalan ini namanya pembodohan. Ini kan jalan umum, saya biasanya lewat di sini. Sekarang tahunya sudah dipasang tembok," kata Rian dengan nada kesal.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x