Kompas TV nasional kriminal

Mario Harusnya Magang saat Hari Kejadian, tapi Malah Jemput Pacarnya hingga Berujung Aniaya David

Kompas.tv - 27 Februari 2023, 17:55 WIB
mario-harusnya-magang-saat-hari-kejadian-tapi-malah-jemput-pacarnya-hingga-berujung-aniaya-david
Polres Jakarta Selatan menghadirkan Mario Dandy Satriyo, tersangka kasus penganiayaan David, Rabu (22/2/2023). (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Mario Dandy Satriyo, anak mantan pejabat Ditjen Pajak yang menganiaya David hingga koma, disebut seharusnya kerja magang pada hari kejadian atau Senin, 20 Februari 2023.

Namun, pemuda berusia 20 tahun itu malah menjemput kekasihnya yang berinisial AG sepulang sekolah, menggunakan mobil Jeep Rubicon warna hitam.

Baca Juga: Ketika Pacar Mario Minta Namanya Dibersihkan dari Kasus Penganiayaan David, Mengaku Tak Terlibat

Menurut pengacara AG, Mangatta Toding Allo, mereka lalu menghampiri mantan kekasih AG bernama Crystalino David Ozora (17), yang saat itu sedang main di rumah temannya berinisial R di Grand Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Setelah bertemu, Mario secara membabi buta menganiaya David hingga koma. Adapun penganiayaan itu disebut dilatarbelakangi karena David diduga berbuat tidak baik kepada AG.

Berawal ketika Mario disebut mendapat kabar dari saksi APA bahwa pacarnya menerima perlakuan tidak menyenangkan dari David.

Setelah dikonfirmasi, AG pun mengaku kepada kekasihnya, Mario, bahwa dirinya telah mendapat perlakuan tidak baik dari David.

"Waktu itu saksi anak ini (AG) lagi di sekolah, sudah pulang sekolah. Si tersangka ini harusnya magang, dia (malah) menjemput AG, layaknya orang pacaran seperti biasa," kata Mangatta, dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Kata Polisi Kemungkinan Mario Dijerat Pasal Percobaan Pembunuhan Berencana, Terancam 15 Tahun Bui

Namun dia menegaskan, bahwa kliennya, AG, tidak terlibat dalam merencanakan penganiayaan terhadap David.

Pada hari kejadian, kata Mangatta, AG memang mempunyai janji hendak bertemu David di rumah R. Tapi, tujuannya untuk mengambil kartu pelajarnya yang dipegang oleh David.

"Tidak ada perencanaan (penganiayaan) sama sekali, karena awalnya memang mau mengambil kartu pelajar," ucap Mangatta.

Menurut dia, AG sudah berulang kali mengingatkan Mario untuk tidak melakukan kekerasan terhadap David. Hal itu disampaikan AG sebelum ia dan Mario bertemu korban.



Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x