Kompas TV nasional politik

Luhut: Kita Buktikan, Penanganan Covid-19 di Indonesia Dipuji Dunia, Awalnya Di-bully Bangsa Sendiri

Kompas.tv - 14 Oktober 2021, 21:12 WIB
luhut-kita-buktikan-penanganan-covid-19-di-indonesia-dipuji-dunia-awalnya-di-bully-bangsa-sendiri
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (Sumber: Instagram @luhut.pandjaitan)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dipuji oleh berbagai negara di dunia dalam penanganan Covid-19.

Namun berbeda dengan kondisi di dalam negeri. Menurut Luhut, justru penanganan Covid-19 sempat dilecehkan oleh bangsa sendiri.

Baca Juga: Di Depan Menaker, Luhut Akui Terkejut dengan Transformasi BLK Samarinda

"Kita sudah buktikan dengan penanganan Covid-19 yang begitu kompleks, Indonesia dipuji berbagai dunia, di mana awalnya, kita dilecehkan, di-bully oleh bangsa sendiri," kata Luhut dalam sambutannya di ajang CMSE 2021, Kamis (14/10/2021).

Luhut mengatakan, penanganan Covid-19 merupakan salah satu tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia. Ia pun percaya bangsa Indonesia bisa menyelesaikan masalah itu sendiri.

"Menurut hemat saya, kita harus percaya bahwa bangsa ini bisa menyelesaikan masalahnya sendiri," ujar Luhut.

"Jadi, jangan terlalu kita merasa bahwa orang lain lebih bagus dari kita."

Baca Juga: Potensi Nilai Ekonomi Industri Game Rp24 T, Luhut Ingin Game Lokal Mendidik Berkembang

Luhut menambahkan, dari pengalaman menangani pandemi Covid-19, telah mengajarkan bahwa Indonesia mampu beradaptasi.

Ia mencontohkan, pada pertengahan Juni lalu, misalnya, Indonesia menghadapi situasi yang didorong oleh varian Delta yang sangat cepat berkembang.

Kasus harian yang biasanya di bawah 10.000, kata dia, tiba-tiba melonjak hingga mencapai puncaknya di angka 56.000 hanya dalam beberapa hari.

"Ketika itu kasus aktif mencapai lebih dari 500.000 dan kapasitas kesehatan berada di ambang batas, yang saat itu kita khawatirkan. Banyak celaan kepada kami," ucap Luhut.

Baca Juga: Pemerintah Izinkan 18 Negara Masuk Indonesia Kecuali Singapura, Luhut: Belum Penuhi Syarat WHO

Ketika mengalami kondisi tersebut, kata Luhut, pemerintah akhirnya memutuskan untuk menerapkan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Selain itu, juga sembari menambah fasilitas kesehatan untuk menangani pasien Covid-19 yang melonjak signifikan.

"Menghadapi situasi tersebut, langkah pembatasan mobilitas masyarakat menjadi satu-satunya pilihan yang harus diambil," ujar Luhut.

"Per 3 Juli, pemerintah menerapkan PPKM darurat level Jawa dan Bali dengan menurunkan mobilitas masyarakat sehingga kasus harian dapat ditekan serta memberi waktu pemerintah menyiapkan fasilitas kesehatan."

Baca Juga: Luhut: Konfirmasi Kasus Harian Covid-19 di Jawa dan Bali Turun 98,99 Persen

Selanjutnya, pada evaluasi PPKM di tanggal 11 Oktober 2021, situasi pandemi Covid-19 mulai menunjukkan adanya perbaikan.

Kasus positif Covid-19 harian secara nasional pun mengalami penurunan hingga 98,4 persen.

Sementara kasus konfirmasi di Jawa-Bali juga menunjukan penurunan hingga 98,9 persen dari puncaknya pada 15 Juli lalu.

Selain kasus harian yang terus membaik, jumlah kematian harian akibat Covid-19 di Indonesia juga terus mengalami penurunan.

Baca Juga: Asyik, Pemerintah Rencanakan Suporter Boleh Tonton Sepak Bola di Stadion, Luhut: Tetap ada Syaratnya

Pada 10 Oktober, terdapat kasus kematian sebesar 39 persen secara nasional dan 17 persen untuk wilayah Jawa dan Bali.

Dengan data tersebut, dibandingkan dengan negara-negara tetangga di ASEAN, kasus Indonesia termasuk yang terendah.

Covid-19 Recovery Index Indonesia yang dirilis oleh NIKKEI menunjukkan bahwa peringkat Indonesia sudah jauh lebih baik dibandingkan negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, hingga Thailand.

Baca Juga: Luhut: Bandara I Gusti Ngurah Rai Buka Penerbangan Internasional Demi Memulihkan Ekonomi Bali

 



Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x