Kompas TV nasional berita utama

Antisipasi Perubahan Dunia, Jokowi Minta Perguruan Tinggi Fasilitasi Talenta Mahasiswa

Kompas.tv - 14 September 2021, 21:35 WIB
antisipasi-perubahan-dunia-jokowi-minta-perguruan-tinggi-fasilitasi-talenta-mahasiswa
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan pada Pertemuan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia, di Auditorium Fakultas Kedokteran UNS, Kota Surakarta, Senin (13/09/2021) (Sumber: BPMI Setpres/Rusman)
Penulis : Hedi Basri | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo meminta pendidikan tinggi harus memfasilitasi mahasiswanya dalam mengembangkan talenta dan mengubah pola-pola lama agar dapat mengatasi perubahan dunia.

Perubahan dunia yang dimaksud Jokowi adalah adanya revolusi industri industri 4.0, disrupsi teknologi, dan pandemi yang mempercepat gelombang besar perubahan dunia. 

Bahkan, kata Jokowi, hal tersebut menyebabkan tingkat ketidakpastian global menjadi tinggi. Hal tersebut disampaikan presiden saat memberikan sambutan pada Pertemuan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia, di Auditorium Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Senin (13/9).

Jokowi meminta agar universitas memberikan kemerdekaan bagi para mahasiswanya, "dan merubah pola-pola lama yang memang itu sudah saatnya harus ditinggal. Jangan mahasiswa itu dipagari oleh terlalu banyak program-program studi di fakultas," jelas Jokowi dalam video yang baru ditayangkan di kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Selasa (14/9/2021).

Baca Juga: 10 Mahasiswa UNS Ditangkap, Kontras: Pemerintahan Jokowi Masih Alergi dengan Kritik

Jokowi kembali menegaskan, universitas harus memfasilitasi talenta-talenta mahasiswa yang belum tentu sesuai dengan program studinya. "Karena kita ingat, pilihan prodi dan fakultas tidak selalu berdasarkan pada talenta, dan ketidakcocokan itu kadang-kadang terasa saat kuliah," tegas Jokowi.

Bahkan Presiden menyebutkan bahwa seseorang bisa berkarir jauh dari ilmu yang didapatkannya pada masa kuliah, seperti yang dialami oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

“Seorang insinyur Teknik Fisika Nuklir, kemudian menjadi bankir. Tapi nyatanya juga bisa melesat sampai menduduki tangga paling puncak (sebagai) Direktur Utama Bank Mandiri. Melompat lagi jadi Menteri Kesehatan,” kata Presiden.

Lebih lanjut Presiden kembali mengingatkan bahwa saat ini adalah masa transisi perubahan besar dunia yang harus diantisipasi bersama. Untuk itu, mahasiswa harus memahami banyak hal untuk mengatasi perubahan yang terjadi.

“Mahasiswa harus paham semuanya, paham matematika, paham statistika, paham ilmu komputer, paham bahasa. Dan bahasa itu bukan bahasa Inggris saja, tapi juga bahasa coding,” ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, seorang mahasiswa tidak perlu pindah program studi, jurusan, dan fakultas.

“Tapi berilah kesempatan untuk mengambil kuliah sesuai talentanya. Ini yang harus kita fasilitasi. Perbanyak mata kuliah pilihan, baik di dalam kampus maupun di luar kampus,” ucap mantan Wali Kota Solo itu.

“Berikan mahasiswa kemerdekaan untuk belajar. Belajar kepada siapa saja, belajar kepada praktisi, belajar kepada industri karena sebagian besar nanti akan menjadi praktisi. Itulah esensi Merdeka Belajar, di mana mahasiswa merdeka untuk belajar. Dan kampus juga memperoleh kemerdekaan untuk berinovasi,” tegas Jokowi.

Baca Juga: Kompolnas Nilai Penangkapan Pembentang Poster Cederai Citra Presiden Jokowi

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim yang menjadi pembicara dalam pertemuan ini mengatakan bahwa sesuai arahan Presiden, para rektor harus terus memberikan dukungan untuk bersama-sama mendorong transformasi pendidikan perguruan tinggi.

“Merdeka Belajar Kampus Merdeka bukan perubahan yang kecil, ini perubahan yang besar. Dengan harapan bisa mengejar ketertinggalan dan bahkan lompat melampaui negara-negara maju,” ujarnya.

Mendikbudristek mengapresiasi adanya dukungan dan masukannya terhadap Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

“Terima kasih dukungan luar biasa dari Bapak dan Ibu Rektor. Terima kasih sudah mau repot di masa yang menantang ini demi anak-anak kita,” ujar Nadiem.

Turut hadir mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Rektor Universitas Sebelas Maret selaku Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia Jamal Wiwoho, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Jokowi Teken PP Baru, ASN Bolos Kerja Bisa Diberhentikan




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x