Kompas TV nasional berita utama

Tiga Isu Penting: Pencarian Sriwijaya Air, Bencana Longsor Sumedang, PSBB Jawa Bali

Kompas.tv - 11 Januari 2021, 07:10 WIB
tiga-isu-penting-pencarian-sriwijaya-air-bencana-longsor-sumedang-psbb-jawa-bali
Bagian puing pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang ditemukan Kopaska TNI AL. (Sumber: Dok Kopaska TNI AL)
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Eddward S Kennedy

JAKARTA, KOMPAS.TV - Selama akhir pekan, ada beberapa peristiwa penting terjadi di Indonesia. Berbagai kabar berseliweran di media sosial dan situs berita.

Kami menyaring berita terkait tiga isu penting: pencarian pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di Kepulauan Seribu, bencana longsor di Sumedang, dan PSBB yang mulai berlaku hari ini.

Pencarian Pesawat Sriwijaya Air

Pencarian atas pesawat Sriwijaya Air dengan kode penerbangan SJY 182 terus berjalan pada Minggu (10/1/2021).

Seperti diketahui, pesawat Boeing 737-524 dengan rute terbang Jakarta-Pontianak terkonfirmasi jatuh. Pesawat ini jatuh di Kepulauan Seribu empat menit setelah lepas landas.

Ketika jatuh, pesawat itu mengangkut 56 orang penumpang dan 6 awak. Rinciannya, 40 penumpang dewasa, 7 penumpang anak, dan 3 bayi.

Tim gabungan berbagai instansi telah turun melakukan pencarian dan penyelamatan sejak Sabtu (9/1/2021) sore. Tim itu terdiri dari TNI, Polri, Basarnas (Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional), KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi).

Pencarian sejak Sabtu dapat menemukan setidaknya tiga kantong serpihan pesawat dan potongan tubuh manusia. KNKT juga mengenali bagian ekor belakang di antara serpihan pesawat.

Tim gabungan pencari mendapati pula pakaian korban, salah satunya satu helai pakaian anak. Sampai Minggu sore, RS Polri telah menerima 8 kantong jenazah korban.

Nantinya, tim Disaster Victim Identification (DVI) akan melakukan autopsi untuk mengetahui identitas para korban dan hal-hal lain terkait jatuhnya pesawat. Tim DVI gabungan berjumlah 306 personel ini akan bekerja mulai hari ini, Senin (11/1/2021).

Tim pencari juga sudah menemukan area lokasi tempat black box pesawat Sriwijaya Air berada. Black box ini memuat rekaman percakapan kokpit (CVR) dan data penerbangan (FDR).

Pengamat penerbangan Alvin Lie menyatakan pada Kompas TV, KNKT biasanya akan mengeluarkan laporan sementara setelah satu bulan. Namun, penjelasan lengkap penyebab jatuh pesawat Sriwijaya Air ini baru bisa diketahui sekitar 9 bulan sampai 1,5 tahun.

Meski begitu, Alvin Lie menduga pesawat Sriwijaya Air jatuh karena stall (macet) dalam kecepatan tinggi. Dugaan itu muncul setelah membaca data pesawat jatuh dari ketinggian 3 km dalam waktu 20 detik.

Bencana Longsor Cimanggung

Riswan menunjukkan lokasi longsor yang terjadi di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. (Sumber: Kompas.tv/Fadlyanto Sugiono)

Longsor menimpa 14 rumah di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Longsor terjadi dua kali pada Sabtu (9/1/2021) pukul 15.30 dan pukul 19.30.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat menyebut, runtuhnya tebing tanah setinggi 20 meter dan panjang 40 meter menjadi penyebab longsor.

Dilansir dari kompas.com, Kepala BPBD Sumedang Ayi Rusmana menjelaskan, tingginya curah hujan yang terjadi sejak Sabtu siang menjadi penyebab terjadinya longsor.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x