Kompas TV nasional peristiwa

Respons Tegas Pemerintah Sorot Aksi KPK Tangkap Menteri KKP Edhy Prabowo

Kompas.tv - 25 November 2020, 16:11 WIB
respons-tegas-pemerintah-sorot-aksi-kpk-tangkap-menteri-kkp-edhy-prabowo
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD (Sumber: tribunnews)
Penulis : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah menghargai adanya operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.

Hal tersebut disampaikan Menko Polhukam Mahfud MD. Dia menegaskan bahwa apa yang dilakukan oleh KPK sebagai sebuah proses hukum.

Menurut Mahfud, pemerintah tidak akan mengintervensi dan menyerahkan proses sesuai dengan hukum yang berlaku. 

Baca Juga: Penyidik KPK Geledah Kantor Menteri KKP Edhy Prabowo

"Sampai sekarang pemerintah belum tahu pasti tindak pidana apa yang dilakukan atau diduga dilakukan oleh Pak Eddy Prabowo, sehingga ditangkap dengan OTT oleh KPK," ujar Mahfud MD dalam keterangan persnya, Rabu (25/11).

"Tapi apapun alasannya, pemerintah menyatakan bahwa pemerintah mendukung apa yang dilakukan oleh KPK, dan silahkan itu dilanjutkan sesuai dengan hukum yang berlaku," sambungnya.

Pemerintah, lanjut Mahfud, terutama Presiden sudah berkali-kali mengatakan, tegakkan hukum secara benar jangan pandang bulu kepada siapapun. 

"Nah mungkin kita baru akan tahu nanti jam 1 pagi dini hari. Karena dalam 24 jam baru akan terlampau nanti jam 1.26 menit," tambahnya.

Mahfud kembali menegaskan, pemerintah mendukung setiap tindakan yang dilakukan oleh KPK untuk menegakkan hukum dalam rangka memberantasan korupsi. 

"Selama ini pun pemerintah memfasilitasi KPK untuk selalu bertindak dalam rangka pemberantasan korupsi itu," lanjut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini. 

Menurut Mahfud, langkah pemerintah dalam mendukung pemberantasan tindak pidana korupsi, yakni mengeluarkan Perpres No 102 tahun 2020 yang isinya memberi wewenang secara lebih teknis operasinal kepada KPK untuk melakukan supervisi.

Bahkan jika diperlukan bisa dilakukan pengambilalihan perkara dari Kejaksaan Agung dan dari Kepolisian manakala perkara di kedua institusi tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya.

"Kita sudah sampaikan ke KPK, silahkan lakukan dan kita akan mem-backup-nya kalau itu untuk pemberantasan korupsi," pungkas Mahfud.

Baca Juga: Sosok Iis Rosita Dewi, yang Ikut Ditangkap KPK Bersama Suaminya Edhy Prabowo

Menteri Kelautan dan Perikanan 2019-2024 Edhy Prabowo. (Sumber: Dok. KKP)

Sebelumnya, KPK menangkap Edhy bersama sejumlah pihak lainnya di Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Rabu (25/11/2020) sekitar pukul 01.23 WIB.

Politikus Gerindra itu bersama rombongan baru tiba dari Amerika Serikat.

"Iya perlu kami sampaikan kepada publik. Benar KPK sekitar pukul 01.23 WIB dini hari tadi telah menangkap sejumlah pejabat di Kementerian KKP, ada pejabat dan Menteri KKP yang saat ini sudah diamankan di KPK," kata Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron kepada Kompas TV, Rabu pagi.

Menurutnya, penangkapan Edhy Prabowo terkait dengan dugaan korupsi dalam ekspor benur.

"Benar KPK tangkap, berkait ekspor benur," ungkap Ghufron dikutip dari Kompas.com.

Namun, saat ini KPK belum memberikan penjelasan mengenai status hukum Edhy Prabowo.

Baca Juga: Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Arief Poyuono: Tabokan Besar Bagi Prabowo sebagai Bosnya

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x