Kompas TV internasional kompas dunia

Sebut Ada Staf Lab Wuhan yang Sakit Mirip Covid-19 Sebelum Wabah, AS Tuduh China Kurang Transparan

Kompas.tv - 24 Mei 2021, 16:58 WIB
sebut-ada-staf-lab-wuhan-yang-sakit-mirip-covid-19-sebelum-wabah-as-tuduh-china-kurang-transparan
Tim ahli WHO terus melakukan penyelidikan asal-usul pandemi virus corona. WHO belum menutup kemungkinan soal skenario Covid-19 berasal dari kebocoran Lab Wuhan, China. (Sumber foto: Associated Press)
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Eddward S Kennedy

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Intelijen Amerika Serikat menyebut tiga peneliti dari Institut Virologi Wuhan (WIV) China mengalami sakit dengan gejala mirip Covid-19 atau flu pada November 2019 atau sebelum wabah.

Isi laporan intelijen ini salah satunya terungkap lewat pemberitaan Wall Street Journal pada Minggu (23/5/2021) waktu Amerika Serikat.

Wall Street Journal mencatat, para peneliti di Lab Wuhan itu mesti menjalani perawatan di rumah sakit “dengan gejala yang konsisten dengan Covid-19 dan penyakit umum musiman (flu)”.

Baca Juga: Diplomat AS di China Telah Peringatkan Bahaya Virus Corona di Lab Wuhan Sejak 2017, tapi Diabaikan

Para pakar pandemi (epidemiologi) dan virus (virologi) yakin virus penyebab Covid-19 mulai menyebar di pusat kota Wuhan sekitar November 2019, tepat saat para peneliti itu mengalami sakit.

Sementara, Institut Wuhan juga belum mau berbagi data mentah, catatan keamanan dan catatan lab mengenai penelitian virus Corona pada kelelawar.

Pemerintah AS pun mengaku curiga atas tindakan China yang tak transparan dan menutupi data soal penelitian virus Corona itu.

"Kami masih memiliki pertanyaan serius terkait masa awal pandemi Covid-19, termasuk asal-usulnya di negara Republik Rakyat China," ujar seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, dikutip dari Wall Street Journal.

Meski begitu, pemerintah AS mengaku tak ingin mendahului WHO yang masih terus melakukan penelitian soal asal mula Covid-19.

“Kami tidak akan membuat pernyataan yang merugikan penelitian WHO yang sedang berlangsung mengenai asal SARS-CoV-2 (virus penyebab Covid-19),” imbuh pihak Dewan Keamanan Nasional AS.

Shi Zhengli, pakar terkemuka WIV mengenai virus corona pada kelelawar pernah membantah Covid-19 berasal dari kebocoran lab Wuhan.

Baca Juga: Ada Penerbangan Lion Air Rute Wuhan-Jakarta, Kemenhub: Memenuhi Syarat Keimigrasian dan Kesehatan

Sementara, pemerintah China juga pernah menuduh bahwa virus Covid-19 berasal dari Amerika, tepatnya di laboratorium markas militer Fort Dertrick, Maryland.

Namun, banyak ilmuwan mengaku tidak menemukan bukti terkait tuduhan China itu.

Di sisi lain, pimpinan WHO pernah mendesak investigasi lebih lanjut terkait kemungkinan kebocoran lab Wuhan sebagai asal mula Covid-19.

“Meski tim WHO telah menyimpulkan bahwa kebocoran laboratorium adalah hipotesis yang paling kecil kemungkinannya, hal ini tetap memerlukan penyelidikan lebih lanjut,” ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Selasa (30/3/2021).

Saat ini WHO terus melakukan penelitian lanjutan terkait asal mula Covid-19.

Sebelumnya, Politico menemukan bahwa para diplomat Amerika Serikat di China mendapat laporan soal  peneliti China yang menemukan virus Corona dengan ciri sama dengan Covid-19 pada akhir 2017.

Baca Juga: Pakar WHO: Kasus Covid-19 India Hanya Ilusi, Aslinya Jauh Lebih Besar!

Para peneliti di Lab Wuhan itu di antaranya menemukan 3 virus dengan ciri unik. Ketiga virus itu sama-sama mengandung spike protein yang memiliki kemampuan baik mengaitkan virus pada reseptor di paru-paru manusia.

Singkatnya, tiga virus ini sama-sama mudah menular pada manusia. Ini berbahaya bagi manusia. Untuk diketahui, virus Covid-19 juga memiliki ciri sama.

Pada 2018, para diplomat Amerika itu memperingatkan bahaya virus corona baru dari kelelawar itu pada pemerintah pusat Amerika Serikat di Washington. Namun, peringatan mereka diabaikan.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x