Kompas TV internasional kompas dunia

Trump Akhirnya Legowo dan Berjanji Akan Transfer Kekuasaan dengan Damai

Kompas.tv - 8 Januari 2021, 09:34 WIB
trump-akhirnya-legowo-dan-berjanji-akan-transfer-kekuasaan-dengan-damai
Presiden AS Donald Trump ketika berbicara dalam protes besar di Washington, 6 Januari 2021. (Sumber: Associated Press)
Penulis : Tussie Ayu

WASHINGTON (AP) – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akhirnya menerima kenyataan akan kekalahannya dalam pemilu 2020. Untuk pertama kalinya, dia berjanji akan meninggalkan kursi kepresidenan dengan damai, setelah Kongres menegaskan kekalahannya.

Dari Gedung Putih, Trump merilis sebuah video. Dalam video itu, dia mengutuk kekerasan yang dilakukan atas namanya pada Rabu (6/1/2021) di Gedung Capitol. Kemudian, untuk pertama kalinya, dia mengakui bahwa masa kepresidenannya akan segera berakhir.

“Untuk orang-orang yang melakukan aksi kekerasan dan kerusakan, Anda tidak mewakili negara kita,” ujarnya.

Meskipun demikian, dia menolak menyebutkan nama Presiden terpilih Joe Biden. Dia juga tidak menyebut secara langsung bahwa ia telah kalah dalam pemilu.

“Tujuan utama saya adalah untuk memastikan suara berintegritas. Dalam tujuan itu, saya memperjuangkan demokrasi di Amerika,” ujarnya.

Baca Juga: Biden Salahkan Trump dalam Kerusuhan yang Terjadi di Gedung Capitol

"Pemerintahan baru akan diresmikan pada 20 Januari," kata Trump dalam video tersebut. “Fokus saya sekarang beralih untuk memastikan transisi yang mulus, teratur, dan lancar. Momen ini membutuhkan penyembuhan dan rekonsiliasi," ujarnya.

Ia juga menyebut bahwa tahun 2020 merupakan tahun yang berat. Karena itulah, Amerika harus bekerjasama sebagai satu negara untuk melewati tantangan.

Pidato itu tampaknya dirancang untuk mencegah dilakukannya pemakzulan lebih awal. Hal ini terjadi ketika Trump sudah terdesak. Akun media sosial yang sering digunakannya kini telah dibungkam dan beberapa pembantunya dalam kabinet telah mengundurkan diri.

“Menjadi Presiden Anda merupakan kehormatan seumur hidup bagi saya. Untuk semua pendukung saya yang hebat, saya tahu Anda semua kecewa. Tapi saya ingin Anda tahu, bahwa berjalanan kita yang luar biasa baru akan dimulai. Terima kasih, Tuhan memberkatimu dan Tuhan memberkati Amerika,” ujarnya menutup pernyataan.

Baca Juga: Pembantu Dekat Presiden Donald Trump Beramai-ramai Mundur, Ketua DPR AS Desak Trump Segera Dipecat

Serangan terhadap gedung Capitol oleh pendukung Trump, telah memicu parlemen untuk melakukan tindakan tegas. Parlemen mendesak dilakukannya pemakzulan terhadap Trump, meskipun masa pemerintahannya hanya tersisa selama 13 hari lagi.

"Saya tidak khawatir tentang pemilihan berikutnya, saya khawatir akan melalui 14 hari ke depan," kata Senator Republik Lindsey Graham dari Carolina Selatan, salah satu sekutu paling setia Trump seperti dikutip dari the Associated Press. Dia mengutuk peran presiden dalam kerusuhan pada hari Rabu lalu.

Ketua Parlemen Nancy Pelosi menyatakan bahwa Presiden Amerika Serikat telah menghasut pemberontakan bersenjata melawan Amerika. Pelosi menyebut Trump sebagai orang yang sangat berbahaya yang tidak boleh melanjutkan jabatannya



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x