Kompas TV bisnis kebijakan

Ternyata Beli LPG 3Kg Juga Pakai MyPertamina Sejak Maret Lalu, Ini Alasan Pemerintah

Kompas.tv - 30 Juni 2022, 09:40 WIB
ternyata-beli-lpg-3kg-juga-pakai-mypertamina-sejak-maret-lalu-ini-alasan-pemerintah
Subsidi Ditambah, Pertamina Pastikan Harga Pertalite dan LPG 3 Kg Tidak Naik (Sumber: Dok. Pertamina)
Penulis : Dina Karina | Editor : Purwanto

“Kalau kita lihat bagaimana manfaat yang diterima masyarakat terhadap LPG memang terlihat sekali dinikmati oleh hampir seluruh masyarakat dengan justru kelompok yang mampu,” kata Febri saat  Rapat bersama Banggar
DPR RI, Selasa (14/6/2022).

Berikut adalah fakta-fakta seputar subsidi LPG dan BBM yang disampaikan Febrio kepada DPR:

1. Lebih banyak dinikmati orang kaya
Febrio menyatakan, empat desil masyarakat termiskin ternyata hanya menikmati subsidi LPG tiga kilogram sebesar 23,3 persen dari total subsidi. Sedangkan empat desil terkaya menikmati 57,9 persen dari total LPG bersubsidi.

Baca Juga: KSP: Jika Pembelian BBM Subsidi Tak Dibatasi, Ketahanan Energi Terganggu

2. LPG mayoritas dari impor
Ia menyampaikan, 80 persen dari total.LPG Yann diimpor, digunakan untuk LPG kemasan 3kg.

3. Membebani keuangan negara
Febrio menjelaskan, harga komoditas energi semakin meningkat akibat konflik geopolitik namun Harga Jual Eceran (HJE) tetap Rp4.250 per kilogram sejak 2010. Padahal seharusnya dijual sesuai harga keekonomiannya sebesar  Rp19.609 per kilogram.

“Ini menunjukkan besarnya beban dari subsidi LPG yang kita lakukan tapi ini keputusan dari kita bersama untuk menjaga daya beli di tengah ketidakpastian 2022,” ujar Febrio.

4. Konsumsi LPG 3kg makin naik
Tahun ini, konsumsi LPG bersubsidi  diproyeksikan mencapai 7,82 juta metrik ton, sedangkan konsumsi LPG non subsidi sebesar 0,58 juta metrik ton.

Baca Juga: Ini Kategori Konsumen yang Berhak Beli BBM Bersubsidi Menurut Perpres 191/2014.

5. Orang kaya "minum" BBM paling banyak
Febrio mengungkap, 60 persen masyarakat terkaya menikmati hampir 80 persen dari total konsumsi BBM bersubsidi atau 33,3 liter per rumah tangga per bulan.

6. Orang miskin "minum" BBM sedikit
Selanjutnya, disebutkan 40 persen masyarakat terbawah hanya menikmati konsumsi BBM bersubsidi sebanyak 17,1 liter per rumah tangga per bulan.

Bahkan selisih antara harga penetapan dengan harga keekonomian dari BBM jenis solar saat ini sangat tinggi yakni Rp5.150 untuk harga penetapan dan keekonomian Rp12.170.

“Nah ini lah yang menjadi evaluasi bagi kita untuk semakin bisa pertajam kebijakan subsidi ke depan,” ucap Febrio.

Febrio menyatakan hal tersebut pada akhirnya mendorong pemerintah untuk menyusun kebijakan subsidi yang lebih tajam yaitu penggantian dari subsidi terbuka menjadi berbasis orang.




Sumber :


BERITA LAINNYA



Close Ads x