Kompas TV internasional kompas dunia

Menang Nobel Fisika, Ini Tanggapan Ilmuwan Italia Giorgio Parisi

Kompas.tv - 6 Oktober 2021, 01:05 WIB
menang-nobel-fisika-ini-tanggapan-ilmuwan-italia-giorgio-parisi
Pemenang Nobel Fisika 2021, Giorgio Parisi di Accademia dei Lincei, Roma, Italia, Selasa (5/10/2021). (Sumber: Cecilia Fabiano/La Presse via Associated Press)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Vyara Lestari

ROMA, KOMPAS.TV - Ilmuwan Italia Giorgio Parisi dianugerahi hadiah Nobel bidang Fisika pada Selasa (5/10/2021). Parisi memenangkan Nobel bersama dua ilmuwan asal Jepang dan Jerman, Syukuro Manabe dan Klaus Hasselman.

Parisi mengaku senang karyanya dihargai dan memandang bahwa anugerah ini juga pengakuan bagi seluruh fisikawan Italia.

Akademi Sains Kerajaan Swedia menyebut Parisi berhak dianugerahi Nobel atas karyanya tentang “penemuan interaksi antara ketidakberaturan dan fluktuasi dalam sistem fisika dari tingkat atomis hingga berskala planet”.

Parisi mengaku belum sempat membaca dokumen 17 halaman yang memuat penjelasan atas kemenangannya. Ia pun berupaya mengambil kesimpulan dari ikhtisar singkat yang telah dibaca.

Baca Juga: Studi Jenggot Mungkin Tumbuh sebagai Pelindung Wajah Pria dari Pukulan, Menangi Ig Nobel

“Saya sangat senang bisa memenangkan hadiah ini, karena hadiah ini adalah pengakuan pada bidang yang saya kerjakan, bidang tentang kompleksitas yang mana saya memiliki kontribusi sangat banyak pada masa lalu,” kata Parisi dikutip dari Associated Press.

"Saya adalah salah satu penemu bidang ini. Akhirnya kami kembali mendapatkan Nobel di Italia setelah sekian lama,” imbuhnya.

Mengenai karyanya, Parisi menjelaskan sebagai berikut, “Penelitian saya mencakup area yang sangat berbeda. Di satu sisi ada sistem kaotis di level atomis, seperti kaca jendela, mereka terbuat dari materi-materi yang sangat berbeda—mengandung atom-atom silika, alumunium, oksigen yang mana tercampur dengan cara yang sangat tidak beraturan.”

“Dan benda-benda itu melakukan hal aneh ini, yakni jika Anda memanaskan gelas, ia tidak meleleh seperti air, tetapi itu menjadi lebih lembut. [Karya saya] mencoba memahami bagaimana kekacauan dalam kaca memengaruhi sifatnya,” jelas Parisi.

Sementara itu, Manabe dan Hasselmann dianugerahi Nobel Fisika berkat karya mereka tentang “permodelan fisikal tentang iklim Bumi, menguantifikasi variabilitas dan secara reliabel memprediksi pemanasan global”.

Hadiah Nobel sendiri telah sering diberikan kepada dua atau tiga orang sekaligus. Di bidang fisika, hadiah Nobel sudah 32 kali diberikan kepada dua pemenang, 36 kali kepada tiga pemenang.

Baca Juga: Bisakah Nobel Aung San Suu Kyi Dicabut?

 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x