Kompas TV internasional kompas dunia

Khawatirkan Penyebaran Virus Jenis Baru, Sejumlah Negara Uni Eropa Larang Penerbangan Dari Inggris

Kompas.tv - 20 Desember 2020, 23:13 WIB
khawatirkan-penyebaran-virus-jenis-baru-sejumlah-negara-uni-eropa-larang-penerbangan-dari-inggris
Seorang pelancong tengah mengecek jadwal penerbangan di bandara Schiphol, Belanda, Jumat (18/12). (Sumber: AP Photo / Peter Dejong)
Penulis : Vyara Lestari

BERLIN, KOMPAS.TV – Sejumlah negara Uni Eropa melarang penerbangan dari Inggris pada Minggu (20/12) untuk menghentikan penyebaran virus corona jenis baru yang melanda Inggris bagian selatan. Jerman juga tengah mempertimbangkan untuk melakukan aksi pelarangan serupa.

Associated Press melaporkan pada Minggu (20/12), Belanda telah melarang penerbangan yang berasal dari Inggris setidaknya hingga akhir tahun. Sementara, Belgia mengeluarkan pelarangan penerbangan selama 24 jam terhitung sejak tengah malam dan menghentikan rute kereta api dari dan menuju Inggris, termasuk kereta cepat Eurostar yang menghubungkan Inggris dengan Prancis, Belgia dan Belanda. Austria dan Italia juga menyatakan akan segera menghentikan penerbangan dari Inggris, namun belum memberikan kepastian kapan akan memberlakukan larangan tersebut.

Baca Juga: Italia Susul Inggris Untuk Jumlah Kematian Tertinggi Akibat Virus Corona di Eropa

Menteri Luar Negeri Italia Luigi Di Maio menyatakan melalui Twitter bahwa pemerintah Italia tengah mempersiapkan langkah-langkah perlindungan bagi rakyat Italia dari penularan virus corona jenis baru. Sekitar 24 penerbangan dijadwalkan akan tiba di Italia pada hari Minggu, sebagian besar di kawasan utara Lombardy, juga di Veneto dan Lazio, termasuk Venesia dan Roma.

Sementara, para pejabat Jerman tengah mempertimbangkan pilihan serius terkait penerbangan yang dijadwalkan akan tiba dari Inggris, namun belum mengambil langkah serupa.

Republik Chechnya juga memberlakukan protokol karantina yang lebih ketat pada orang-orang yang tiba dari Inggris.

Sejumlah negara Uni Eropa menyatakan, langkah ini diambil sebagai respon dari pengetatan protokol kesehatan yang diberlakukan sejak Sabtu (19/12) di London dan sekitarnya oleh Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. Johnson segera menerapkan pembatasan di level 4 – yang merupakan tingkat pembatasan tertinggi – menyusul pernyataannya bahwa varian baru virus corona yang 70% lebih menular dibanding virus corona yang asli telah menyebar luas di London dan Inggris bagian selatan.

Baca Juga: Inggris Selidiki Apakah Vaksin Covid-19 Menyebabkan Reaksi Alergi

“Tidak ada bukti bahwa virus corona varian baru ini lebih mematikan atau menyebabkan penyakit yang lebih gawat, atau bahwa vaksin Covid-19 akan kurang manjur terhadap virus jenis baru ini, namun pemerintah Inggris harus segera bertindak,” ujar Johnson.

Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo menyatakan pada Minggu bahwa ia mengeluarkan larangan penerbangan selama 24 jam yang dimulai pada Minggu tengah malam sebagai langkah pencegahan.

“Ada banyak pertanyaan tentang virus jenis baru ini, termasuk apakah virus ini sudah ada di benua Eropa,” ujarnya seraya menambahkan bahwa pihaknya berharap akan mendapat lebih banyak kejelasan pada Selasa.

Baca Juga: Saran WHO Antisipasi Penularan Covid-19 Pada Liburan Akhir Tahun: Jangan Berpelukan

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencuitkan pada Sabtu malam bahwa pihaknya tengah mengadakan kontak dengan para pejabat Inggris terkait virus corona jenis baru. WHO berjanji akan terus menyebarkan kabar terbaru terkait virus jenis baru ini.

Menurut seorang pejabat WHO pada BBC pada Minggu, virus corona jenis baru ini teridentifikasi di Inggris bagian tenggara pada bulan September dan sejak itu telah beredar di kawasan itu.

“Yang sudah kami ketahui adalah bahwa virus jenis baru ini telah meningkatkan penularannya, dalam artian kemampuannya dalam menyebarkan,” jelas Maria Van Kerkhove, kepala teknis WHO untuk Covid-19.

Ia menerangkan, penelitian tengah digelar untuk mempelajari lebih jauh tentang seberapa cepat virus ini menyebar dan, “Juga apakah ia berhubungan dengan virus itu sendiri, atau merupakan kombinasi faktor dengan perilaku,” ujarnya.

Baca Juga: Belanda Lakukan Lockdown Selama 5 Pekan, Tamu Perayaan Natal Warga Juga Dibatasi

Virus jenis baru ini, katanya, juga telah teridentifikasi di Denmark, Belanda dan Australia, di mana terdapat satu kasus yang tidak menyebar.

“Semakin lama virus ini menyebar, semakin besar kesempatan virus ini untuk berubah," katanya. “Jadi kita harus melakukan apa yang kita bisa sekarang untuk mencegah virus ini menyebar, dan meminimalisasi penyebarannya akan mengurangi kesempatan virus itu berubah.”



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x