> >

Ligue 1 Semprot Balik La Liga yang Kritik Paris Saint-Germain dan Kylian Mbappe

Kompas sport | 27 Mei 2022, 00:07 WIB
Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi (kiri) berbisik kepada Kylian Mbappe dalam seremoni pengumuman perpanjangan kontrak sang pemain bersama PSG sebelum partai Ligue 1 Prancis antara PSG vs FC Metz, Sabtu (21/5/2022). (Sumber: Michel Spingler/Associated Press)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ligue 1 memberi tanggapan keras kepada La Liga yang mengkritik kesepakatan kontrak baru antara Paris Saint-Germain (PSG) dengan Kylian Mbappe. 

Setelah Mbappe menandatangani kontrak baru dengan PSG, Presiden La Liga Javier Tebas melontarkan kritik dengan menyebut bahwa kesepakatan tersebut adalah sebuah "skandal" dan akan menyebabkan gangguan stabilitas ekonomi di bidang olahraga, khususnya sepak bola. 

Tebas bahkan mengatakan bahwa dia akan mengajukan keluhan kepada UEFA, Uni Eropa dan otoritas administrasi dan fiskal Prancis mengenai kesepakatan tersebut. 

Tebas juga mempertanyakan ketergantungan PSG terhadap investor asal Qatar dan ragu apakah klub tidak melanggar aturan Financial Fair Play. 

Menanggapi kritikan dari La Liga tersebut, Ketua Liga Prancis Vincent Labrune pun menuliskan bantahannya dengan keras. 

“Kami ingin menyatakan dengan sekeras mungkin ketidaksetujuan kami, dan juga ketidakpahaman kami, atas serangan terakhir Anda terhadap Ligue 1 dan salah satu klub kami,” kata Labrune dikutip dari Associated Press, Kamis (26/5/2022). 

“Fakta bahwa Anda secara terbuka dan berulang kali mengambil posisi ini, melawan Ligue 1 tentang topik ini dan merendahkan liga kami dan klub kami, sama-sama tidak dapat diterima dan jelas salah,” tegasnya.

Baca Juga: Panas! La Liga Gugat PSG Terkait Transfer Mbappe, Kasusnya Mau Dibawa hingga Uni Eropa

“Serangan Anda terhadap Ligue 1 dan salah satu klub kami Paris Saint-Germain dan salah satu pemain kami Kylian Mbappe didasarkan pada interpretasi Anda sendiri tentang ketidakberlanjutan finansial dan ketidakseimbangan kompetitif, yang berulang kali Anda kaitkan dengan Ligue 1 dan salah satu klub kami," tutur Labrune. 

Labrune juga menuding justru Real Madrid dan Barcelona yang sering mendapatkan bantuan dari negara ilegal serta lebih banyak menggelontorkan uang daripada seluruh klub Liga Prancis dalam 10 tahun terakhir. 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Deni-Muliya

Sumber : Associated Press


TERBARU