> >

Perkenalkan, Ranomi Kromowidjojo, Perenang Belanda Keturunan Jawa, Ikut Tampil di Olimpiade Tokyo

Olimpiade tokyo | 3 Agustus 2021, 22:05 WIB
Ranomi melakukan debut internasional pertamanya di Kejuaraan Eropa di Budapest, Hongaria, pada 2006. (Sumber: getty images/lintao zheng)

TOKYO, KOMPAS.TV- Tidak semua cabang olahraga (cabor) diikuti oleh atlet-atlet Indonesia dalam ajang Olimpiade Tokyo 2020. 

Tapi siapa kira, Indonesia ternyata secara tak langsung ambil bagian di cabor renang.

Adalah Ranomi Kromowidjojo yang mempresentasikan hal tersebut. 

Memang, Ranomi bukan warga negara Indonesia (WNI), namun perempuan yang akan berulang tahun pada 20 Agustus nanti itu adalah keturunan Indonesia. 

Baca Juga: Sejumlah Fakta Menarik Perenang Yusra Mardini, Pengungsi Suriah yang Berhasil Selamatkan 20 Nyawa

Ya, Ranomi Kromowidjojo yang punya darah Jawa, merupakan salah satu peserta Olimpiade Tokyo 2020 dengan bergabung di tim renang negara Belanda. 

Memang bisa ditebak Ranomi 'berbau' Indonesia, jika melihat nama belakangnya yakni Kromowidjojo yang merupakan nama khas Jawa.

Melansir sonora.id, berikut ini profil dari Ranomi Kromowidjojo. 

Baca Juga: Dapat Dukungan Jennie BLACKPINK, Atlet Renang Korsel Hwang Sun Woo Gemetar

Ranomi lahir pada 20 Agustus 1990 di Sauwerd, Groningen, Belanda.

Ia ternyata berdarah campuran Belanda-Suriname dari Jawa Indonesia.

Diketahui, nenek moyang atlet 31 tahun itu berasal dari tanah Jawa.

Nenek moyang Ranomi datang ke Suriname dan bekerja sebagai pekerja perkebunan pada abad ke-19. 

Setelah Suriname merdeka pada tahun 1975, ayah Ranomi memutuskan untuk kembali ke Belanda. 

Hal ini merupakan permulaan dari karir cemerlang Ranomi Kromowidjojo dalam dunia olahraga sebagai atlet renang sampai mengikuti Olimpiade Tokyo 2020.

Ranomi menyadari bakatnya, ia temukan sendiri pada usia tiga tahun ketika berlibur ke Spanyol bersama keluarganya.

Pada masa kecilnya, Ranomi lebih dulu mahir berenang daripada menghitung satu sampai sepuluh. 

Neneknya adalah orang yang pertama kali memperkenalkan kolam renang kepada dirinya.

Ranomi yang saat itu masih kecil langsung melompat ke dalam air yang membuat orang tuanya ketakutan setengah mati.

Baca Juga: Covid-19 Melonjak, Penyewaan Kolam Renang Pribadi di Spanyol Makin Marak

Karena hampir tenggelam, ia sempat dilarang oleh ibunya untuk melanjutkan mimpinya dalam olahraga renang.

Hobi ini pun akhirnya membuat ia kemudian memutuskan untuk terjun menjadi atlet renang. 

Hal ini membawanya kepada kesuksesan di mana ia dapat menjadi perenang kelas dunia dan berhasil meraih juara di berbagai ajang bergengsi.

Ranomi ternyata bukan atlet renang ecek-ecek.

Baca Juga: Tidak Boleh Ditemani Sang Ibu, Perenang Tuna Netra AS Mundur dari Olimpiade Tokyo 2020

Keahlian Ranomi membawanya kepada beberapa kemenangan seperti tiga medali emas pada Olimpiade di Beijing 2008 dan London 2012.

Ia juga sempat mengikuti Olimpiade Rio 2016 di Brasil, tetapi tidak berhasil membawa pulang medali.

Meskipun belum berhasil mendapatkan medali pada Olimpiade Tokyo 2020, Ranomi masih tetap menjadi andalan Belanda di beberapa nomor lainnya.

Tidak hanya fokus dalam dunia olahraga renang, Ranomi juga pernah berkuliah di Notenboom Business School di Eindhoven, Belanda.

Baca Juga: Perjuangan Perenang Bintang Jepang Sembuh dari Leukemia Hingga Berlaga di Olimpiade Tokyo 2021

Penulis : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU