> >

Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Melorot, Wapres: Memang Biasa Itu, Kadang Turun Naik

Politik | 4 Februari 2023, 12:33 WIB
Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Istana Kepresidenan Yogyakarta pada Sabtu (4/2/2023). Menurut Ma’ruf, kenaikan atau penurunan Indeks Persepsi Korupsi merupakan hal yang biasa. Tapi pemerintah, kata dia, tetap berkomitmen untuk memberantas korupsi. (Sumber: ANTARA/Desca Lidya Natalia)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV  - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menanggapi turunnya Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia tahun 2022 sebanyak 4 poin.

Menurut Ma’ruf, kenaikan atau penurunan IPK merupakan hal yang biasa. Tapi pemerintah, kata dia, tetap berkomitmen untuk memberantas korupsi.

"Memang biasa itu, kadang turun, naik, tapi yang jelas pemerintah berkomitmen untuk memberantas korupsi," kata Ma'ruf di Istana Kepresidenan Yogyakarta, Sabtu (4/2/2023), dikutip Antara.

Meski demikian, ia menyebut pemerintah akan mengkaji penyebab penurunan indeks tersebut.

Ma’ruf juga mempertanyakan letak terjadinya penurunan di sektor mana, sebab Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggunakan tiga pendekatan dalam menangani korupsi.

Baca Juga: Indeks Korupsi Indonesia di 2022 Turun Jadi 34, Jokowi: Jadi Bahan Evaluasi Bersama

"Kami tentu akan teliti ya penurun persepsi korupsi, kami akan kita teliti, ya.”

“KPK sendiri menggunakan tiga pendekatan, yaitu pendidikan, kemudian juga pencegahan, dan penindakan. Ini secara simultan dilakukan, karena itu, kalau terjadi penurunan itu di mana?" katanya.

Pemerintah, kata Wapres, akan melakukan pembahasan untuk mengetahui komponen utama yang menyebabkan IPK Indonesia tahun 2022 turun.

"(Paling turun) Di sisi mana? Jadi, kami bertekad untuk meminimalkan korupsi bagaimana,” tegasnya.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Antara


TERBARU