> >

Jokowi Disebut Pertimbangkan Dukung Prabowo pada Pemilu 2024, Ini Tanggapan Sekjen PDIP

Rumah pemilu | 19 September 2022, 21:19 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Rabu (22/6/2022). (Sumber: Fadel Prayoga/Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto angkat suara soal pemberitaan media asing yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempertimbangkan untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Menurut Hasto, pemberitaan itu masih bersifat spekulatif. Katanya, hingga kini PDIP masih memikirkan secara matang sosok yang akan diusung untuk Pemilu 2024.

"Apalagi di berita tersebut kan tidak disebut narasumber, sehingga sangat spekulatif. Terkait capres dan cawapres akan ada momentumnya, setelah seluruh pertimbangan matang dilakukan, dan diolah melalui kontemplasi oleh Bu Mega," kata Hasto, Senin (19/9/2022), dikutip dari Kompas.com.

Menurut dia, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sendiri yang akan menentukan capres-cawapres dari partai tersebut.

Selain itu, sambungnya, Megawati juga akan melakukan proses pencermatan yang matang hingga akhirnya memutuskan sosok yang bakal diusung PDIP sebagai capres.

"Melalui proses pencermatan yang matang dan intens akan lahir pemimpin yang diputuskan Bu Mega untuk mengemban tugas yang berat, melanjutkan kepemimpinan Pak Jokowi dengan berbagai tantangan yang tidak ringan," ujarnya.

Baca Juga: Sandiaga Uno Jawab Desakan Mundur dari Gerindra: Hubungan dengan Prabowo Baik

"Karena itulah yang dicari Bu Mega adalah sosok pemimpin," sambung Hasto.

Hasto mengatakan, pemilihan kandidat capres dan cawapres, bukan hal yang baru bagi Megawati dan pemutusan itu sudah dibangun dari lama sebagai tradisi demokrasi di tubuh PDIP.

"Hal itu dibuktikan dengan lahirnya banyak pemimpin dari proses kaderisasi Partai. Tahun 2014 juga terjadi hal yang sama," tutur dia.

"(Pertimbangan itu) diolah melalui kontemplasi oleh Bu Mega. DPP Partai menyiapkan seluruh instrumen yang diperlukan sehingga ketika keputusan diambil semua sudah siap."

"Dalam situasi seperti ini, politik sering menciptakan paradoks, siapa yang bergerak terlalu lincah di depan justru akan kehilangan langkah. Siapa yang melangkah dengan cermat, justru akan tersedia berbagai opsi strategis untuk melangkah," lanjutnya.

Baca Juga: Pilpres 2024: Anies Masih Menunggu, Wagub DKI Dukung Prabowo

Sebelumnya, surat kabar Singapura, The Straits Times menerbitkan artikel berjudul “Jokowi to decide presidential hopeful he'll endorse, has no plans to run for V-P in 2024: Sources” di situs web mereka pada Sabtu (17/9/2022).

Disebutkan bahwa Presiden Jokowi akan memutuskan capres yang bakal dia dukung dalam Pilpres 2024. Artikel itu mengutip seorang sumber yang menolak disebutkan namanya.

Menurut laporan The Straits Times, narasumber itu mengatakan bahwa Prabowo Subianto yang kini menjabat Menteri Pertahanan (Menhan), salah satu di antara yang dipertimbangkan Jokowi untuk didukung pada Pemilu 2024.

Media Singapura itu juga memberitakan bahwa Presiden Jokowi tidak berencana untuk mencalonkan diri sebagai wakil presiden.

“Prabowo kemungkinan akan mengumumkan pasangannya pada awal 2023,” ungkap salah satu sumber terpercaya yang meminta namanya tidak disebutkan kepada The Straits Times.

Nama-nama dalam daftar pendek atau shortlist Prabowo menurut sumber itu adalah Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Muhaimin Iskandar.

Baca Juga: Aria Bima soal Kejujuran di Pemilu, Jokowi dan Megawati Berbeda dengan SBY: Tidak Pernah Mengatur

Penulis : Kiki Luqman Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas.com


TERBARU