> >

Geram, Jokowi Ancam Beber Pemda yang Doyan Impor: Komitmen Seratus, Realisasi Lima

Peristiwa | 25 Mei 2022, 10:31 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan akan membeberkan pemerintah daerah mana saja yang doyan belanja produk asing (impor) dengan anggaran penerimaan dan belanja daerah (APBD). (Sumber: Tangkapan Layar Youtube Setpres/ninuk)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan akan membeberkan pemerintah daerah mana saja yang doyan belanja produk asing (impor) dengan anggaran penerimaan dan belanja daerah (APBD).

Hal tersebut dia lakukan usai merasa kesal saat melihat target belanja yang digunakan oleh pemerintah daerah untuk belanja produk lokal sebesar Rp802 triliun, namun baru direalisasikan Rp110 triliun.

"Ini komitmen Rp802 triliun, realisasi Rp110 triliun, tak tunjukin nanti. Ini tadi masih sabar saya, jangan dulu, tunggu dulu, tapi nanti September atau Oktober kita ketemu lagi, saya tayangkan semuanya," kata Jokowi saat memberikan pengarahan terkait Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di JCC, Jakarta, Selasa (24/5/2022).

"Tak paparin semuanya nanti, buka semuanya. Biar ngerti semuanya mana yang memiliki komitmen terhadap bangsa dan negara untuk membeli produk-produk dalam negeri dan mana yang senangnya beli produk asing, akan kelihatan nanti," kata Jokowi. 

Dia mengungkapkan realisasi anggaran belanja untuk pembelian produk dalam negeri masih rendah sangat kelihatan.

Menurut penjealsannya, dari 107 pemerintah daerah, serapan belanja produk dalam negeri masih 5 persen. Bahkan, kata dia, terdapat 17 pemerintah daerah yang serapannya masih nol. 

"Sebetulnya tadi mau saya tayangin, ndak, nanti mungkin bulan-bulan September saja biar kelihatan semuanya. Ini pemda mana, ini kementerian mana, ini lembaga mana, biar kapok ditayangkan. Mana komitmennya seratus, realisasinya hanya lima, nanti baru," ujarnya. 

Baca Juga: Sebanyak 1.364 Personel Keamanan Dikerahkan Saat Pernikahan Adik Jokowi dan Anwar Usman

Mantan Gubernur DKI Jakarta dan Wali Kota Surakarta ini kembali mengingatkan agar belanja modal dalam APBD dan APBN yang merupakan uang rakyat, tidak dibelikan produk-produk impor.  

"Jangan sampai uang rakyat itu dibelikan produk-produk impor. Salah besar kita dalam kondisi sekarang ini mencari income untuk negara sangat sulit, mencari devisa negara sangat sulit," ujarnya.

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU