> >

Gugat Pemerintah Rp56,6 M Karena Aset Digusur Tol Desari, Ini Deretan Bisnis Tommy Soeharto

Sosok | 25 Januari 2021, 15:10 WIB
Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto dalam sebuah acara.  (Sumber: KONTAN/Muradi)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Nama Tommy Soeharto kembali menjadi pembicaraan publik lantaran menggugat pemerintah Indonesia sebesar Rp56,6 miliar karena aset properti miliknya yang berada di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan tergusur akibat adanya proyek jalan tol Desari (Depok-Antasari).

Sebagaimana diketahui, pemilik nama asli Hutomo Mandala Putra itu tak hanya terkenal karena merupakan putra bungsu dari mantan Presiden Soeharto, tapi juga seorang pengusaha sukses dengan banyaknya perusahaan dan jaringannya yang dimilikinya.

Seperti dilansir dari Kompas.com, Tommy Soeharto yang dikenal juga sebagai Pangeran Cendana itu lahir pada 15 Juli 1962 atau berusia 59 tahun pada 2021 ini.

Baca Juga: Tommy Soeharto Gugat Pemerintah Rp56,6 M Karena Aset Digusur Tol Desari, Ini Bentuk Keseriusannya

Setelah sang ayah, Soeharto naik menjadi Presiden kedua RI, Tommy Soeharto tumbuh besar di lingkungan orang paling berkuasa di Indonesia. Selama periode rezim Orde Baru itu, Tommy mengikuti jejak para kakaknya yang terjun ke dunia bisnis.

Tommy Soeharto muncul sebagai salah satu pengusaha papan atas dalam usia masih sangat muda.

Pada umurnya yang baru 30-an tahun, Tommy Soeharto tercatat sudah memiliki banyak sekali perusahaan. Grup bisnisnya ini kemudian dikenal dengan Grup Humpuss.
Bidang usaha Humpuss banyak bergerak di sektor transportasi, perdagangan, konstruksi, otomotif, dan properti.

Baca Juga: Tol Desari, Proyek yang Digugat Tommy Soeharto Ternyata Milik Perusahaan Tutut

Berikut ini sederet bisnis yang dijalankan Tommy Soeharto:

1. Humpuss

ILUSTRASI. Kapal PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (Sumber: Kontan.id)

PT Humpuss adalah perusahaan induk milik Tommy Soeharto.

Perusahaan ini berdiri pada tahun 1984 dan berkantor pusat di Gedung Granadi Jakarta, salah satu aset properti milik Yayasan Supersemar yang pernah disengketakan di pengadilan karena kasus penyelewengan dana yayasan tersebut.

Dilihat dari laman resmi perusahaan, kelompok usaha ini bergerak di sektor pelayaran, pesawat charter, pertambangan, distribusi migas dan bahan kimia, pertanian, petrochemical, properti, manajemen aset. Humpuss merupakan holding dari PT Humpuss Intermoda Transportasi, PT Humpuss Pengolahan Minyak, PT Humpuss Patragas, PT Humpuss Trading.

Di PT Humpuss, Tommy Soeharto menjabat sebagai Komisaris Utama.
Perusahaan ini ternyata juga pernah membangun kapal pertamanya, Ekaputra di tahun 1986. Ekaputra memiliki bobot 78.988 DWT yang menjadikannya sebagai kapal LNG terbesar di dunia saat itu.

Humpuss pun banyak mendapat kontrak pengiriman dari BUMN migas Pertamina.

Baca Juga: Tommy Soeharto Gugat Pemerintah Rp56,6 M Gegara Tol Desari, Apa Itu Tol Desari?

2. Hotel Lorin

Lorin Hotel, salah satu aset bisnis milik Tommy Soeharto (Sumber: agoda.com) 

Tommy Soeharto merambah bisnis perhotelan lewat bendera PT Lor Internasional Hotel.

Hotel yang dikelola dari mulai kelas budget hingga bintang 5.

Sebanyak 4 hotel berada di wilayah Solo. Jaringan hotel Lorin tersebar di berbagai kota besar di Indonesia antara lain Lorin Sentul, Lorin Solo, Lorin Belitung, Lorin Kuta, Syariah Hotel Solo, Hotel Amantis Demak, Hotel Noormans Semarang, dan Loji Hotel Solo.

Baca Juga: Gugat Pemerintah Rp56,6 M, Ini Aset Tommy Soeharto yang Digusur Jalan Tol Desari

3. Sirkuit Sentul

Sejumlah pembalap tengah bersiap melakukan perlombaan di Sirkuit Sentul Bogor. (Sumber: Kompas.com)

Sirkuit Sentul merupakan arena balapan yang berada di Babakan Madang, Sentul, Bogor. Panjang lintasan lebih kurang 4 kilometer yang biasa diperuntukkan untuk ajang balapan skala internasional.
Sirkuit ini dibangun Tommy Soeharto untuk merealisasikan visinya membangun olahraga balap nasional yang saat itu menjabat sebagai Ketua Umum PB Ikatan Motor Indonesia (IMI) pada 1986.

Sirkuit Sentul bahkan pernah digunakan untuk MotoGP pada 1996 dan 1997 yang membawa Michael Doohan sebagai jawarannya di kelas 500cc.

Pengelolaan Sirkuit Sentul berada di bawah PT Sarana Sirkuitindo Utama yang sebagian besar sahamnya dimiliki Tommy Soeharto.

Baca Juga: Tak Hanya Gugat Pemerintah Rp56,6 M, Ini Tuntutan Lain Tommy Soeharto karena Aset Digusur Tol Desari

4. Goro

Tommy Soeharto saat berkunjung ke salah satu gerai Goro miliknya. (Sumber: KONTAN/Ika Puspitasari)

Tommy Soeharto juga merambah bisnis ritel dengan mendirikan super grosir Goro yang dikelola PT Berkarya Makmur Sejahtera. Di perusahaan itu, Tommy bertindak sebagai komisaris utama.

Sejak Oktober 2018, Goro telah berdiri di lima titik yakni Wonosobo, Surabaya, Bandung, Cibubur, dan Papua. Perusahaan akan terus membuka gerainya di berbagai kota.
Meski namanya sama, Tommy Soeharto menegaskan Super Grosir Goro tak terkait dengan perusahaan PT Goro Batara Sakti yang terseret kasus tukar guling tanah (ruislag) milik Bulog beberapa tahun silam.

Tommy punya target besar menjadikan Goro bisa menjangkau setiap kabupaten dan kota melalui jaringan distribusinya.

Untuk jaringan distribusi, Goro bakal bermitra dengan warung-warung baik yang berjualan secara daring maupun luring. Warung-warung itu juga nantinya bakal dibekali pembinaan dari manajemen Goro.

Baca Juga: Minta Pemerintah Bayar Rp56,6 M Karena Tol Desari, Ini 5 Pihak yang Digugat Tommy Soeharto


5. Properti mewah

Salah satu sudut di Black Rock Golf and Resort Belitung (Sumber: golfscape.com)

Seperti dikutip dari Kontan.id, Tommy Soeharto juga mengembangkan bisnis properti kelas atas.

Salah satunya lewat pengembangan proyek golf resort bertajuk Black Rock Golf and Resort di Kawasan Pariwisata Tanjung Tinggi, Kabupaten Belitung.

Proyek Black Rock Golf akan dibangun di lahan seluas 100 hektar.

Sekitar 70 ha dari lahan tersebut akan dibangun menjadi lapangan golf dan driving range, 5 ha untuk Golf Club House dan hotel bintang empat, dan 25 hektare akan dikembangkan menjadi tujuh klaster residensial villa mewah dengan jumlah 300 unit.

Black Rock Golf hanya sebagian dari rencana besar Tommy di Belitung. Rencananya dia juga bakal mengembangkan township di lahan seluas 715 hektare lewat PT Putra Ciptawahana Sejati (Ranati). Targetnya tahun 2023 seluruh proyek ini selesai.

Menurut Tommy, proyeknya yang di Belitung sudah 18 persen rampung. Selain itu Tommy juga terlibat dalam pengembangan properti multifungsi Mangkuluhur City di Jalan Gatot Subroto, Jakarta.

Baca Juga: Punya Aset Digusur Tol Desari, Tommy Soeharto Gugat Pemerintah Rp56,6 M

6. Pesawat Charter

Penerbangan maskapai Gatari Airline dengan rute Makassar-Toraja-Balikpapan, mendarat mulus di Bandara Pongtiku, Kecamatan Rantetayo, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Selasa (28/6/2016). (Sumber: TribunToraja.com/Yultin Rante)

Gatari Hutama Air Service atau lebih dikenal dengan nama Gatari Air Service adalah sebuah maskapai penerbangan yang melayani penyewaan helikopter dan juga pesawat terbang terutama bagi perusahaan-perusahaan perminyakan.

Perusahaan penerbangan ini sebenarnya merupakan anak perusahaan dari Grup Humpuss. Kantornya berpusat di Bandara Halim Perdana Kusuma.

Baca Juga: Asetnya Kena Proyek Tol Desari, Tommy Soeharto Ternyata Gugat Perusahaan Kakaknya Sendiri


7. Bisnis lain

Timor S515 saat peluncuran di Sarinah pada 8 Juli 1996 (Sumber: gridoto.com)

Tommy juga memiliki beberapa bisnis lainnya. Beberapa bisnis yang dijalankannya sudah tak lagi aktif seperti perdagangan cengkeh.

Tommy Soeharto pernah memonopoli perdagangan dan pendistribusian cengkeh dari petani ke pabrik rokok melalui Badan Penyangga dan Pemasaran Cengkeh (BPPC).

Dia juga tercatat pernah berkibar di bisnis otomotif saat pemerintah meluncurkan program mobil nasional bernama Timor.

Presiden Soeharto saat itu memberikan izin impor 45.000 unit mobil Timor pada 1996 untuk memuluskan ide pengembangan mobil nasional di bawah bendara PT Timor Putra Nasional lewat penunjukan langsung.

 

Penulis : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU