> >

Presiden Terpilih Iran Tak Akan Biarkan Negosiasi Kesepakatan Nuklir Berlarut-Larut

Kompas dunia | 22 Juni 2021, 11:33 WIB
Ebrahim Raisi terpilih sebagai presiden baru Iran, Sabtu (19/6/2021). (Sumber: AP Photo/Ebrahim Noroozi)

Terkait kesepakatan Wina itu, Raisi mengatakan, “Kami tidak akan membiarkan negosiasi ini berjalan berlarut-larut. Negosiasi ini harus membuahkan hasil. (Negosiasi) yang berorientasi pada hasil ini penting bagi kami, dan (negosiasi) ini harus sesuai dengan kepentingan Iran.”

Baca Juga: Iran Sebut Negosiasi Nuklir di Wina 'Progresif' meski Ada Kesulitan

Raisi mendesak AS untuk segera kembali pada kesepakatan itu dan mencabut seluruh sanksi yang telah menghancurkan perekonomian Iran.

Saat ditanya akankah ia menjumpai Presiden AS Joe Biden jika tuntutannya dipenuhi, Raisi menjawab pendek, “Tidak.”

Raisi juga menolak kemungkinan negosiasi terkait program rudal balistik Iran dan kebijakan dalam negerinya, termasuk dukungannya terhadap kelompok-kelompok bersenjata di sejumlah negara. Negara-negara Barat menyerukan agar kebijakan Iran terhadap kelompok-kelompok ini juga menjadi bagian dari kesepakatan baru di Wina.

Baca Juga: Iran Rilis Tersangka Sabotase di Fasilitas Nuklir Natanz, tapi Kadung Kabur Keluar Negeri

Pada Minggu (20/6/2021), kepala negosiator perjanjian nuklir Iran Abbas Araqchi menyatakan, para perwakilan kesepakatan di Wina telah mencapai “titik terdekat pada kesepakatan”. Namun, kata Araqchi, menjembatani kesenjangan yang tersisa, “bukan pekerjaan mudah.”

Sementara itu, Perdana Menteri Israel yang baru, Naftali Bennett, memperingatkan negara-negara yang menjadi kekuatan dunia untuk “bangun sebelum berpaling kembali pada kesepakatan nuklir” itu. Raisi, yang terlibat dalam eksekusi massal para tahanan politik di tahun 1988 saat ia menjabat sebagai wakil jaksa Teheran, kata Bennett, “adalah bagian dari rezim algojo yang brutal”.

Raisi sendiri, saat ditanya tentang catatan latar belakangnya terhadap penegakan hak asasi manusia pada Senin (21/6/2021), menjawab, “Saya bangga telah membela setiap hak asasi manusia pada setiap posisi yang saya emban sejauh ini.”

Penulis : Vyara Lestari Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU