> >

Rumah Sakit Al-Shifaa di Suriah Diserang Rudal, Sedikitnya 13 Orang Tewas Termasuk 2 Sopir Ambulans

Kompas dunia | 13 Juni 2021, 09:08 WIB
Ilustrasi serangan rudal. (Sumber: AP Photo)

AFRIN, KOMPAS.TV – Serangan rudal menghantam Rumah Sakit Al-Shifaa di kota Afrin di utara Suriah yang dikuasai para pejuang yang didukung Turki pada Sabtu (12/6/2021). Akibat serangan ini, sedikitnya 13 orang tewas, termasuk dua orang staf medis, dan membuat operasional rumah sakit terhenti.

Melansir Associated Press, masih belum jelas siapa yang berada di balik serangan yang berasal dari area di mana tentara pemerintah dan para pejuang yang dipimpin suku Kurdi itu dikerahkan.

Baca Juga: Satu Orang Tewas dan Enam Orang Luka Karena Serangan Rudal Israel di Suriah

Pemerintah provinsi Hatay yang berada di seberang perbatasan Afrin mengatakan, serangan roket dan artileri itu menewaskan 13 warga sipil dan melukai 27 lainnya. Pemerintah Provinsi Hatay menuding kelompok Kurdi Suriah berada di balik serangan itu.  

Observatori Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah lembaga pemantau perang, menyatakan, jumlah korban tewas mencapai 18 orang. Namun hingga kini, belum bisa dipastikan jumlah korban tewas sebenarnya.

Masyarakat Medis Amerika Suriah (SAMS), kelompok pemberi bantuan yang mendampingi pusat-pusat kesehatan di wilayah oposisi menyatakan, Rumah Sakit Al-Shifaa dihantam serangan dua rudal. Serangan itu menghancurkan unit poliklinik, ruang gawat darurat dan ruang bersalin.

Baca Juga: Bos Mafia Ini Sebut Turki di Bawah Presiden Erdogan Telah Memasok Kelompok Teroris Suriah

Dua dari antara 13 korban tewas merupakan karyawan rumah sakit yang bekerja sebagai sopir ambulans. Sebanyak 11 karyawan lainnya terluka. SAMS menambahkan, akibat serangan itu, operasional rumah sakit terhenti dan para pasien dievakuasi.

SAMS menyerukan penyelidikan atas serangan terhadap rumah sakit yang merupakan salah satu fasilitas kesehatan terbesar di utara Suriah itu. Tiap bulan, Rumah Sakit Al-Shifaa melayani ribuan pasien, termasuk operasi dan persalinan. Sebelumnya, koordinat lokasi rumah sakit yang didanai oleh bantuan Amerika Serikat (USAID) dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu telah dibagikan sebagai bagian dari mekanisme dekonflik. Mekanisme ini memungkinkan penetapan sejumlah area menjadi area terlarang sebagai target atau sasaran dalam perang atau konflik.

Baca Juga: Bashar al-Assad Kembali Terpilih Menjadi Presiden Suriah

Penulis : Vyara Lestari Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU