Kompas TV religi beranda islami

Contoh Teks Khutbah Salat Idulfitri 2024 dengan Tema Lebaran: Rayakan tapi Tak Perlu Berlebihan

Kompas.tv - 9 April 2024, 19:48 WIB
contoh-teks-khutbah-salat-idulfitri-2024-dengan-tema-lebaran-rayakan-tapi-tak-perlu-berlebihan
Ilustrasi Salat Idul Fitri. (Sumber: CNA)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Agama sudah menetapkan  Idulfitri 1 Syawal 1445 Hijriah jatuh pada Rabu (10/4/2024).

Perayaan Idulfitri diawali dengan salat dan khutbah  Id. Simak contoh teks khutbah singkat untuk Salat Idulfitri 1445 H atau Lebaran 2024.

Meski hukum Salat Idulfitri adalah sunnah muakad, namun keutamaannya sangat besar jika  dikerjakan. 

Setelah Salat Idulfitri, umat Muslim dianjurkan untuk mendengarkan khutbah yang disampaikan khatib.

Berikut contoh teks khutbah Salat Idulfitri yang dilansir dari laman Kementerian Agama (Kemenag) RI. Khutbah ini mengutip ceramah Dr. H. M Ishom El-Saha, MA, Dosen UIN Sultan Maulana Hasanudin, Banten.

Lebaran Tak Perlu Berlebihan

Kaum muslimin yang berbahagia,

Marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah Swt yang menurunkan rahmat di pagi hari yang sejuk ini kepada kita semua, sehingga kita dapat bersama-sama mengagungkan nama-Nya. Begitupun mari sama sama kita bersalawat kepada Nabi Muhammad sebagai panutan kita yang telah menerangi jalan kehidupan ummat manusia di seantero dunia.

Dalam kegembiraan kita merayakan Idul Fitri 1445, marilah sejenak kita meresapi tentang ketaqwaan kita kepada Allah Yang Maha Kuasa! Sebab kebahagiaan yang hakiki hanya dapat diraih dengan cara taat menjalankan perintah Allah Swt dan menjauhi larangan-Nya.

Kaum muslimin yang berbahagia,

Walaupun kelonggaran diberikan kepada kita untuk merayakan Idul Fitri tahun ini, bukanlah berarti kita bebas melampiaskan kemauan kita. Dengan belajar apa yang dilakukan Rasulullah Saw pada saat merayakan Lebaran, sebagaimana disebutkan dalam Kitab Zaad al-Ma'aad oleh Ibnul Qayyim; ternyata kebahagiaan merayakan lebaran ada batasannya.

Rasulullah Saw mengajak para sahabatnya untuk mengumandangkan takbir dan tahmid sebagai ungkapan rasa bahagia dan bersyukur atas nikmat Allah: itupun ada batas waktunya yakni cukup sampai khutbah kedua.

Baca Juga: Arab Saudi Tetapkan Idulfitri pada 10 April 2024, Bagaimana di Negara-Negara Lain?

Beliau juga terbiasa menyerukan perintah tunaikan Zakat Fitrah kepada para sahabat di pagi hari yang masih gelap gulita sampai batas waktu dikerjakannya Salat Idul Fitri. Hal ini berarti bahwa sesuatu yang hukumnya wajib untuk menyempurnakan ibadah puasa sekalipun, ternyata juga ada batasannya.

Idul Fitri memang penting untuk dirayakan sebagai bentuk kegembiraan ummat Islam. Allah Swt berfirman dalam Surat Yunus ayat 58

قل بفضل الله وبرحمته فبذالك فليفرحوا

Artinya: "Katakanlah! Dengan anugerah Allah dan kasih sayang-Nya maka dengan demikian bergembiralah!"

Namun demikian hendaknya perayaan ini kita laksanakan dalam batasan-batasan kewajaran. Terlebih lagi perayaan Idul Fitri pada saat ini belum sepenuhnya kita bebas dari masa pandemi.

Saudaraku, muslimin dan muslimat yang berbahagia,

Masih dalam konteks kita belajar memahami cara Rasulullah merayakan Idul Fitri, pahamilah!



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x