Kompas TV internasional kompas dunia

Tiga Wanita Tertular HIV usai Jalani Perawatan Wajah "Vampire Facial"

Kompas.tv - 1 Mei 2024, 06:10 WIB
tiga-wanita-tertular-hiv-usai-jalani-perawatan-wajah-vampire-facial
Ilustrasi. Tiga wanita terdiagnosis HIV setelah menjalani perawatan wajah "vampire facial" di sebuah spa medis di New Mexico, Amerika Serikat. (Sumber: master1305 on Freepik)
Penulis : Ade Indra Kusuma | Editor : Edy A. Putra

NEW MEXICO, KOMPAS.TV - Tiga wanita terdiagnosis HIV setelah menjalani perawatan wajah "vampire facial" di sebuah spa medis di New Mexico, Amerika Serikat.

Kasus ini dianggap sebagai penularan pertama HIV lewat prosedur kosmetik yang menggunakan jarum.

Dilansir The Telegraph, Badan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengatakan hasil penyelidikan yang dilakukan di klinik tersebut antara tahun 2018 - 2023 menunjukkan ada penggunaan ulang peralatan yang seharusnya hanya boleh dipakai sekali.

Baca Juga: Rp23 Miliar Dikeluarkan untuk Jam Saku Emas Titanic, Harga Termahal dari Peninggalan Kapal Itu

Meski penularan HIV dari darah yang terkontaminasi melalui jarum suntik yang tidak steril, sudah lama diketahui, tetapi laporan terbaru CDC ini merupakan kasus pertama yang melibatkan prosedur kosmetik.

Ada berbagai perawatan kecantikan di klinik yang menggunakan jarum, misalnya saja suntik Botox untuk mengurangi keriput, ataupun suntik filler.

"Vampire facial" atau PRP (platelet-rich plasma) merupakan prosedur yang menggunakan jarum mikro. Prosedur ini dilakukan dengan mengambil darah untuk dimasukkan ke dalam mesin khusus untuk memisahkan sel darah merah dan serum yang terdiri dari platelet.

Serum ini lalu disuntikkan kembali ke wajah atau dioleskan. Perawatan "vampire facial" memang cukup rumit sehingga wajib dilakukan oleh dokter yang bersertifikat.

Baca Juga: Ini Dia Unta Tercantik di Dunia Bernama Massakata, Pemenang Kontes Kecantikan Unta di Arab Saudi

Departemen Kesehatan di New Mexico mulai melakukan penyelidikan terhadap spa tersebut yang dimulai sejak tahun 2018, setelah ada laporan wanita berusia 40 tahun yang dites positif HIV walau ia tidak memiliki faktor risiko.

Wanita tersebut mengatakan ia memakai jarum suntik untuk melakukan prosedur di klinik spa tersebut.

Sejak kasus terbaru itu mencuat, spa tersebut sudah ditutup. Selain HIV, risiko dari pemakaian jarum suntik yang tidak steril adalah penularan hepatitis B dan hepatitis C.


 




Sumber : The Telegraph


BERITA LAINNYA



Close Ads x