Kompas TV regional berita daerah

Polisi Bantah Klaim OPM Soal 33 Kelompok Bersenjata Siap Menyerang di Tembagapura

Kompas.tv - 7 Maret 2020, 20:47 WIB
polisi-bantah-klaim-opm-soal-33-kelompok-bersenjata-siap-menyerang-di-tembagapura
Polisi memberikan bingkisan makanan kepada warga pengungsi Tembagapura. (Sumber: Dok. Polri)
Penulis : Tito Dirhantoro

PAPUA, KOMPAS TV - Kabid Humas Polda Papua, Ahmad Mustofa Kamal, mengatakan pihak aparat baik TNI maupun Polri belum akan menambah pasukan di Tembagapura meskipun kelompok kriminal bersenjata (KKB) semakin mendekat kawasan PT Freeport Indonesia.

Menurut Kamal, jumlah pasukan yang sudah ada sekarang ini, baik dari pihak TNI maupun Polri dirasa sudah cukup untuk mengamankan perusahaan tambang emas tersebut. 

“Anggota TNI dan Polri sekarang ini sudah cukup untuk mengamankan PT FI (Freeport Indonesia),” kata Kamal saat dihubungi Kompas.tv dari Jakarta pada Sabtu (7/3/2020).

Kamal membantah klaim Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang menyebut ada 33 kelompok pasukan bersenjata di Tembagapura yang siap menyerang aparat TNI dan Polri.

Baca Juga: Jubir OPM: 33 Kelompok Bersenjata Siap Serang TNI dan Polri di Tembagapura

“Tidak ada. Dari mana saja coba (asal) mereka besar-besar. Situasi ini agar jadi perhatian publik,” ujar Kamal.

Lebih lanjut, Kamal memperingatkan kepada KKB atau OPM untuk tidak mengganggu masyarakat di Tembagapura dan sekitarnya.

Sementara itu, Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (OPM), Sebby Sambom, sebelumnya menyebut sebanyak 33 kelompok pasukan bersenjata saat ini telah berada di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua. 

Mereka disebut-sebut telah bersiap menyerang aparat TNI dan Polri yang berjaga di sekitar kawasan PT Freeport Indonesia. 

“Kami akan terus berjuang hingga PT Freeport Indonesia meninggalkan Tembagapura. Mereka tidak berhak atas kekayaan alam bangsa Papua,” kata Sebby kepada Kompas pada Sabtu (7/3/2020).

Baca Juga: Polda Papua Bakal Menindak Tegas KKB di Distrik Tembagapura

Karena KKB dari berbagai pegunungan di Papua telah memasuki Distrik Tembagapura, sebanyak 800 warga setempat memilih mengungsi. 

Sejak Jumat (6/3/2020), mereka diungsikan oleh aparat TNI dan Polri ke Timika dengan menggunakan 13 unit bus milik PT Freeport Indonesia.

Kapolsek Tembagapura, Ajun Komisaris Hermanto, mengatakan warga mengungsi karena merasa ketakutan dengan aksi KKB yang terus meneror wilayah Tembagapura selama beberapa hari terakhir.

Dia menuturkan, kelompok dengan pimpinan Joni Botak dan rekannya Lekagak Telenggen terus menyerang aparat keamanan yang sedang berpatroli. Juga Markas Polsek Tembagapura sejak akhir Februari lalu.

Karena serangan tersebut, menyebabkan satu anggota Brimob meninggal dunia pada Jumat (28/2/2020). Kemudian satu anggota lainnya mengalami luka akibat terkena rekoset atau serpihan peluru pada Senin (2/3/2020).

Baca Juga: KKB Teror Warga di Tembagapura, Todongkan Senjata Minta Jatah Makan

"Sebelumnya ratusan warga ini telah mengungsi ke Polsek Tembagapura pada Jumat pukul 05.00 WIT.  Kami pun membawa mereka ke Timika dengan menggunakan 13 bus pada pukul 18.00 WIT, " kata Hermanto.

Hermanto memaparkan, terdapat 800 warga yang mengungsi ke Timika. Mereka terdiri atas 100 anak-anak, 370 wanita dan 330 pria.

"Mereka berasal dari Kampung Longsoran, Kampung Batu Besar, Kampung Kimbeli.  Kemungkinan jumlah pengungsi akan terus bertambah dari Kampung Banti, " ujar Hermanto.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x