Kompas TV regional jawa timur

Motif Penembakan Relawan Prabowo-Gibran di Sampang, Polisi: Tak Terkait Politik

Kompas.tv - 12 Januari 2024, 04:30 WIB
motif-penembakan-relawan-prabowo-gibran-di-sampang-polisi-tak-terkait-politik
Polda Jawa Timur dalam konferensi pers kasus penembakan relawan Prabowo-Gibran di Mapolda Jawa Timur, Surabaya, Kamis (11/1/2024). (Sumber: ANTARA/HO-Bidhumas Polda Jatim.)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Edy A. Putra

SURABAYA, KOMPAS.TV - Polisi mengungkap motif penembakan terhadap Muarah (48), relawan capres-cawapres nomor urut dua Prabowo-Gibran, di Kabupaten Sampang, Jawa Timur.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur Kombes Pol. Totok Suharyanto menyebut penembakan tersebut dilandasi dendam.

"Motif penembakan tidak ada kaitannya dengan politik, tetapi murni bahwa tersangka MW dendam terkait dengan peristiwa tahun 2019," kata Totok, Kamis (11/1/2024).

"Di mana (pada 2019) anak buahnya waktu itu menjadi korban penembakan yang dilakukan korban (Muarah)," imbuhnya, dikutip dari Antara.

Dalam kasus ini, polisi menetapkan lima tersangka yaitu MW, H, dan S, warga Sampang, serta AR dan HH, warga Pasuruan.

Tersangka MW merupakan seorang kepala desa dan disebut sebagai otak dalam penembakan tersebut.

MW juga disebut menyiapkan fasilitas seperti senjata api, dua sepeda motor, hingga uang sebesar Rp50 juta, untuk eksekutor.

Baca Juga: Polisi Buru Tersangka Lain Penembak Relawan Prabowo-Gibran, Diduga Bawa Senpi Lebih dari Satu

Sementara tersangka AR berperan sebagai eksekutor penembakan. Adapun HH sebagai joki motor saat AR melakukan penembakan.

Kemudian tersangka H sebagai pemberi informasi kepada MW. Lalu, tersangka S berperan sebagai orang yang melakukan pengawasan terhadap pergerakan korban pada hari H.

Dalam peristiwa tersebut, MW disebut menjanjikan upah sekitar setengah miliar rupiah atau Rp500 juta kepada empat tersangka lainnya.

Namun uang yang baru sempat dibayarkan senilai Rp50 juta.

"Janjinya, para tersangka eksekutor itu dijanjikan Rp500 juta. Menurut tersangka MW hanya Rp200 juta. Tapi yang diterima cuma Rp50 juta operasional," kata Totok, Kamis, seperti dilansir Tribun Jatim.

Diberitakan Kompas.tv sebelumnya, seorang tokoh masyarakat di Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, bernama Muarah (48), menjadi korban penembakan orang tak dikenal.

Muarah ditembak saat sedang ngopi bersama teman-temannya di depan toko, Jumat 22 Desember 2023, sekitar pukul 09.30 WIB.

Muarah ditembak sebanyak dua kali hingga akhirnya korban tumbang. Setelah menjalankan aksinya, pelaku langsung kabur mengendarai motor Yamaha NMax.

Baca Juga: Relawan Prabowo-Gibran Jadi Korban Penembakan di Sampang, Begini Kondisinya


 



Sumber : Kompas TV/Antara/Tribun Jatim


BERITA LAINNYA



Close Ads x