Kompas TV regional jawa tengah dan diy

Cara Husen Habisi Bos Air Isi Ulang: Dihantam Linggis saat Tidur, Lalu Dimutilasi Pakai Pisau Dapur

Kompas.tv - 11 Mei 2023, 10:04 WIB
cara-husen-habisi-bos-air-isi-ulang-dihantam-linggis-saat-tidur-lalu-dimutilasi-pakai-pisau-dapur
Muhammad Husen (28) warga Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, pelaku pembunuhan Irwan Hutagalung (53), korban mutilasi yang ditemukan dalam kondisi dicor beton di Kota Semarang, dihadiekan saat pers rilis di Mapolrestabes Semarang, Rabu. (Sumber: ANTARA/ I.C.Senjaya)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Iman Firdaus

SEMARANG, KOMPAS.TV - Muhammad Husen mengungkapkan cara ia membunuh bos air minum isi ulang bernama Irwan Hutagalung (53) di depot air minum isi ulang yang berada di Tembalang, Semarang, Jawa Tengah.

Tidak hanya menghabisi nyawa korban Irwan Hutagalung, bahkan pria berusia 28 tahun itu juga memutilasi tubuh korban menjadi empat bagian.

Baca Juga: Usai Mutilasi dan Cor Bos Air Isi Ulang, Husen Ambil Rp7 Juta Dipakai Buat Mabuk hingga Sewa PSK

Untuk menghabisi nyawa korban, Husen menunggu waktu yang tepat, yakni ketika bosnya sedang tertidur lelap setelah seharian bekerja.

Husen mengaku membunuh korban saat sedang tertidur menggunakan linggis. Ia menghujamkan linggis berukuran sekitar satu meter ke arah pipi kanan dan pelipis kiri korban pada Kamis, (4/5/2023) sekitar pukul 20.30 WIB.

"Saya dua kali tusukkan linggis ke pipi kanan dan pelipis kiri korban," kata Husen saat dihadirkan polisi saat rilis kasus pada Rabu (10/5/2023).

Setelah mengeksekusi korban, Husen kemudian keluar dari tempat kejadian perkara atau TKP menuju angkringan yang letaknya bersebelahan dengan depot air minum isi ulang.

"Saya minum di situ sampai pukul 04.00, saya sempat cerita ke penjual angkringan saya bunuh bos." tutur Husen.

Baca Juga: Fakta Pengusaha Air Minum Isi Ulang di Semarang Dimutilasi, Pelaku Balas Dendam Sering Dimarahi

Pada keesokan harinya atau pada Jumat (5/5/2023), Husen kembali ke TKP untuk memutilasi tubuh korban menjadi 4 bagian. Itu antara lain kepala, kedua tangan, dan badan.

Untuk memutilasi tubuh korban menjadi empat bagian, Husen mengaku menggunakan pisau dapur sebagai alat pemotong.

"Saya potong menggunakan pisau dapur. Saya motong tubuh korban di ruang tengah, saya nyeret tanpa kepala dan tangan," ucapnya.

Setelah melakukan mutilasi, Husen pun mengecor tubuh korban tersebut di lorong toko pada Sabtu (6/5/2023). Alasan Husen menempatkan tubuh korban di sana karena orang jarang datang ke tempat tersebut. 

"Bagian kepala dan lengan tidak ditanam, hanya cukup diberi semen dan pasir karena lubang selokan tidak cukup," kata Husen.

Baca Juga: Pria di Semarang yang Dicor Ternyata Pengusaha Air Minum Isi Ulang, Jasadnya Dimutilasi 4 Bagian

Husen menambahkan dirinya mendapatkan semen dan pasir dari rumah korban yang berada di Perumahan Bukti Agung, Keluarahan Sumurboto, Kecamatan Banyumanik, Semarang.

Lebih lanjut, Husen mengaku tidak menyesali perbuatannya setelah membunuh, memutilasi, hingga mengecor jasad bosnya tersebut.


 

Sebaliknya, Husen justru merasa puas atas aksinya tersebut karena dendam pribadinya terhadap Irwan Hutagalung sudah terlampiaskan.

“Saya puas, enggak nyesel. Dendam saya sudah terlampiaskan,” kata Husen.

Diberitakan Kompas TV sebelumnya, kasus pembunuhan disertai mutilasi ini terungkap berawal ketika seorang saksi bernama Yuliati datang ke kontrakan bermaksud hendak menyalakan lampu dan membuka toko pada Senin (8/5/2023) siang.

Namun, Yuliati mencium bau tak sedap dari samping toko. Ternyata, setelah ditengok, Yuliati mendapati kaki manusia di bagian atas. Pada bagian badannya, tertimbun tanah dan adukan pasir semen.

Baca Juga: Alasan Pelaku Kabur ke Banjarnegara Usai Bunuh dan Mutilasi Majikannya: Biar Polisi Kerja

“Saudara Yuliati lalu berteriak hingga mengundang saksi lainnya bernama Margono datang ke lokasi,” ujar Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lumbantoruan.

“Selanjutnya, Margono masuk dan mendapati korban sudah meninggal dunia. Selanjutnya, Margono melapor ke Polsek Tembalang.”




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x