Kompas TV regional jawa timur

Ayah Bunuh Anak Kandung di Gresik: Kakek dan Nenek Korban Minta Pelaku Dihukum Mati

Kompas.tv - 1 Mei 2023, 15:17 WIB
ayah-bunuh-anak-kandung-di-gresik-kakek-dan-nenek-korban-minta-pelaku-dihukum-mati
Dodik (62) dan Yani (60), kakek dan nenek dari AK alias Z, bocah 9 tahun yang dibunuh ayah kandungnya, menangis sejadinya di Mapolsek Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Senin (1/5/2023). (Sumber: Tribunnews)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Edy A. Putra

GRESIK, KOMPAS.TV - Kakek dan nenek dari bocah 9 tahun yang dibunuh ayah kandungnya di Gresik, Jawa Timur, minta pelaku dihukum mati.

Dodik (62) dan Yani (60), kakek dan nenek dari AK alias Z yang menjadi korban pembunuhan oleh ayah kandungnya, menangis sejadinya di Mapolsek Menganti, Gresik.

Pasangan suami-istri itu merupakan orang tua dari ibu Z yang meninggalkan rumah sebelum pembunuhan terjadi.

Mereka mengutuk perbuatan anaknya serta ayah korban sekaligus menantu mereka, Muhammad Qodad Affaul alias Afan (29), yang tega menghabisi nyawa putrinya sendiri.

"Mohon dihukum mati saja mereka. Suami istri gila semua," kata Dodik di kantor polisi, Senin (1/5/2023), seperti dilansir Tribunnews.

Mereka tak habis pikir, Afan menikam putri semata wayangnya sendiri menggunakan pisau dapur hingga meninggal dunia di rumah kontrakan yang terletak di Dusun Plampang, Desa Putat Lor, Kecamatan Menganti, Gresik pada Sabtu (29/4/2023) pukul 04.30 WIB.

Dodik mengaku, Z sempat tinggal bersama mereka sebelum Lebaran atau hari raya Idulfitri 1444 Hijriah. 

Baca Juga: Bocah 9 Tahun di Gresik Tulis Surat "Selamat Tinggal" Sebelum Dibunuh Ayahnya Sendiri

"Cucu saya sudah enak sama kita, sebelum Lebaran diambil sama mereka. Kemudian dibunuh seperti ini. Podo gendeng kabeh (gila semua)," ungkap Dodik.

Lelaki yang sehari-hari bekerja sebagai sopir ekspedisi itu mengaku, sebelumnya ia berupaya menyelamatkan cucu perempuannya itu dengan membawanya ke pondok pesantren.

Dodik ingin menyelamatkan Z dari orang tuanya yang kerap bertengkar. Menurutnya, Afan dan istrinya sering bertengkar hebat, terutama karena masalah ekonomi.

Akibat pertengkaran itu, Z pun menjadi korban. Dodik dan Yani pun berinisiatif untuk membawa cucu mereka ke pondok pesantren.

"Biar tidak tambah depresi melihat kelakuan orang tuanya sering bertengkar masalah ekonomi," ungkap Dodik.

Akan tetapi, kata dia, Z yang baru saja keluar dari pondok pesantren dan sempat tinggal bersamanya, kemudian dijemput oleh anak dan menantunya. Ternyata, hari itu adalah hari terakhir Dodik dan Yani melihat cucu mereka.

Kini Dodik hanya bisa meratapi jenazah cucunya yang telah meregang nyawa. Ia tak henti-hentinya mengutuk dan mengumpat anak dan menantunya yang dia nilai sudah kehilangan akal.

Baca Juga: Pria di Gresik Bunuh Anak Kandung karena Istri Jadi LC Karaoke dan Korban Sering Dibully

Dodik bahkan menyebut bahwa anak dan menantunya itu merupakan pecandu narkoba.

"Pasangan gila, dua-duanya suka pakai narkoba," kata Dodik dengan nada kesal.

Di sisi lain, Yani beberapa kali memukuli kakinya sendiri sebagai tanda betapa ia kehilangan Z.

Yani dan Dodik pun senada, ingin agar tersangka dihukum mati. Kini Afan telah mendekam di balik penjara. Sementara itu, istrinya masih belum diketahui keberadaannya.


 




Sumber : Tribunnews


BERITA LAINNYA



Close Ads x