Kompas TV regional peristiwa

Kapolda Sumsel Akui Tak Hati-Hati Soal Donasi dari Akidi Tio: Ini Kelemahan Saya sebagai Pimpinan

Kompas.tv - 5 Agustus 2021, 14:37 WIB
kapolda-sumsel-akui-tak-hati-hati-soal-donasi-dari-akidi-tio-ini-kelemahan-saya-sebagai-pimpinan
Penyerahan bantuan dana Rp2 Triliun dari keluarga alm Akidi Tio, pengusaha asal Kota Langsa Kabupaten Aceh Timur untuk penanganan covid-19 di Sumsel, Senin (26/7/2021). (Sumber: Dok. Polda Sumatera Selatan/Tribunnews.com)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Purwanto

PALEMBANG, KOMPAS.TV - Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel), Irjen Eko Indra Heri, akhirnya kembali buka suara soal polemik bantuan Rp2 triliun dari almarhum Akidi Tio yang sampai saat ini belum bisa dibuktikan kebenarannya.

Dalam konferensi persnya, Eko menyampaikan permohonan maaf, baik secara pribadi maupun sebagai Kapolda Sumatera Selatan.

Baca Juga: Kondisi Heriyanti Anak Akidi Tio Usai Diperiksa soal Sumbangan Rp2 T, Dirawat karena Sesak Napas

Ia mengakui jika kejadian tersebut telah membuat kegaduhan di masyarakat karena hingga kini uang Rp 2 triliun itu belum juga cair.

"Kepada seluruh masyarakat Indonesia, Kapolri, para anggota polri se-Indonesia, juga masyarakat Sumsel terutama tokoh masyarakat Sumsel kepada Forkopimda, Gubernur, Pangdam, Danrem dan yang lain juga dilibatkan langsung dalam acara kemarin. Sebagai pribadi dan Kapolda Sumsel saya mohon maaf atas kegaduhan ini," kata Eko dalam konferensi pers di ruang kerjanya, Kamis (5/8/2021).

Eko mengakui, kelemahannya sebagai pimpinan karena ketidakhati-hatian sebelum menggelar seremoni bantuan Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio pada Senin (26/7/2021) lalu.

Baca Juga: Ini Tanggapan Bank Mandiri Soal Bilyet Giro Rp2 Triliun Atas Nama Heryanty Anak Akidi Tio

Ia menjelaskan, awalnya ia mendapatkan kabar pemberian bantuan dari keluarga Akidi Tio dari Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Sumatera Selatan dan Profesor Hardi Darmawan.

Profesor Hardi Darmawan diketahui selama ini merupakan dokter pribadi keluarga Akidi Tio.

"Karena saya dengan ibu Kadinkes berada dari platform yang sama soal Covid-19, sehingga saya menerima untuk menyampaikan bantuan ini diberikan pribadi kepada saya," ucap Kapolda Sumsel.

Saat itu, Eko sempat menanyakan maksud dan tujuan bantuan dari Akidi Tio tersebut, yakni untuk penanganan Covid-19 bagi masyarakat Sumsel.

Baca Juga: Jemput Anak Akidi Tio, Polisi: Ternyata Uang Rp2 Triliun Tidak Ada, Dia akan Jadi Tersangka

"Saya tanyakan maksud dan tujuannya cuma hanya untuk penanganan Covid-19 masyarakat Sumsel. Bukan saya sebagai Kapolda (pemberian bantuan) tapi saya sebagai pribadi, yang penting amanahnya tersampaikan," ujar Eko.

Selain itu, Eko pun mengakui jika ia mengenal almarhum Akidi Tio dan seorang anaknya bernama Ahong saat bertugas di Aceh Timur.

Namun demikian, Eko mengaku tidak mengenal Heriyanti yang merupakan anak bungsu Akidi Tio itu.

Sebelum acara seremoni digelar di Mapolda Sumsel, Kadinkes Sumsel dan Profesor Hardi kembali membahas soal bantuan Rp 2 triliun itu.

Baca Juga: Sumbangan Rp2 Triliun Keluarga Akidi Tio Berujung Penyelidikan Polisi, 5 Orang Diperiksa

Disebutkan, bantuan tersebut akan diserahkan pribadi kepada Eko dengan menggunakan cek.

"Saya diminta untuk memberikan sumbangan dari keluarga Akidi sebesar Rp 2 triliun, uangnya dalam bentuk cek," ucap Eko.

"Dan Senin berikutnya beliau menyampaikan harus disampaikan dan transparansikan ke masyarakat, itulah penyerahan di undang Forkompimda dan semuanya hadir sebagai bentuk transparansi."

Sebelum uang diberikan, Eko pun mengakui jika dirinya tak melakukan kroscek terlebih dahulu untuk menelisik keberadaan bantuan Rp 2 triliun yang dimaksud.

Baca Juga: Sumbangan Rp2 Triliun Tidak Realisasi, Habiburokhman: Keluarga Akidi Tio Tidak Bisa Dipidana

"Sebagai pribadi ini kelemahan saya sebagai pemimpin, sebagai manusia biasa saya mohon maaf, ini terjadi atas ketidakhati-hatian saya," kata Eko.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x