Kompas TV regional peristiwa

Dilaporkan Lecehkan Dosen, Rektor Unipar Mundur dan Mengaku Khilaf: Saya Sudah Minta Maaf

Kompas.tv - 19 Juni 2021, 14:12 WIB
dilaporkan-lecehkan-dosen-rektor-unipar-mundur-dan-mengaku-khilaf-saya-sudah-minta-maaf
Ilustrasi: ibu wanita perempuan korban pelecehan seksual. (Sumber: Pixabay)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Gading Persada

JEMBER, KOMPAS.TV - Rektor Universitas PGRI Argopuro (Unipar) Jember berinisial RS mengundurkan diri setelah ada laporan dugaan melakukan pelecehan seksual terhadap salah seorang dosen di kampus tersebut. 

Berdasarkan laporan, dugaan pelecehan seksual yang dilakukan RS terhadap salah seorang dosen perempuan di Unipar itu terjadi pada awal Juni 2021.

Baca Juga: Arie Kriting Ikut Komentari Kasus Pelecehan Seksual yang Diduga Dilakukan Gofar Hilman

Peristiwa dugaan pelecehan seksual itu dilaporkan oleh suami korban berinisial MH kepada Yayasan Kantor Perkumpulan Pembina Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi (PPLP PT) PGRI Jember pada 16 Juni 2021.

Dilansir dari Tribunnews.com, MH menuntut adanya keadilan bagi korban yang tak lain adalah istrinya.

"Saya ingin ada keadilan, langkah pertama yang saya lakukan memang melalui yayasan," kata MH dikutip dari Tribunnews.com pada Sabtu (19/6/2021).

"Ini soal integritas lembaga pendidikan, apalagi dilakukan oleh pejabat tinggi di kampus tersebut."

MH mengatakan, istrinya masih syok atas perbuatan pelecehan seksual yang dilakukan pelaku RS.

Karena sebab itulah, korban tidak mau ke kampus.

"Akibat perbuatan itu, istri saya syok dan tidak mau ke kampus," ujar MH.

Baca Juga: Gofar Hilman Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Komika Uus Minta Masyarakat Kawal Korban

Lebih lanjut, MH mengatakan, dugaan pelecehan seksual yang menimpa istrinya itu terjadi di sebuah hotel di Tretes, Pasuruan, Jawa Timur. 

Hotel tersebut diketahui menjadi lokasi pendidikan dan pelatihan dosen kampus Unipar.

Kegiatan itu diikuti oleh sejumlah orang, termasuk istri MH dan RS.

Adapun bentuk dugaan pelecehan yang dialami korban yakni pelaku RS mencium istri MH.

MH mengungkapkan alasan dirinya melapor kepada yayasan.

Selain menuntut keadilan, juga agar istrinya tidak dituding berselingkuh.

"Kalau saya tidak melapor dan menuntut keadilan, nanti malah istri saya yang dituduh selingkuh," ucap MH.

"Saya tidak ingin kejadian ini terulang lagi, jangan ada lagi korban pelecehan apalagi itu di kalangan lembaga pendidikan."

Baca Juga: Kronologi Widi Vierratale Mengaku Dilecehkan oleh Anggota Perbakin Berpangkat Kolonel

MH karena itu menginginkan ada penyelesaian atas kasus yang menimpa istinya tersebut.

Adapun tuntutan MH, pertama, ada proses terhadap dugaan pelecehan seksual itu.

Kedua, adanya sanksi untuk terduga pelaku pelecehan seksual.

Ketiga, menuntut pihak universitas memberikan perlindungan kepada dosen dan tenaga kependidikan perempuan Unipar Jember.

Menurut MH, perlindungan diperlukan kepada setiap dosen dan tenaga kependidikan, khususnya perempuan, karena mereka sangat renta mengalami pelecehan seksual.

"Saya tidak menginginkan pelecehan seksual yang menimpa istri saya dialami oleh dosen dan tenaga kependidikan lainnya di lingkungan Unipar Jember," kata MH.

Baca Juga: IDI Jatuhkan Sanksi Dokter Kevin yang Dinilai Lecehkan Perempuan

Sementara itu, Kepala Biro III Humas, Perencanaan dan Kerja sama Unipar, Achmad Zaki, mengatakan pihak yayasan telah menindaklanjuti laporan korban pelecehan seksual tersebut.

"Tanggl 17 Juni sudah ada tindaklanjut. Dan yang bersangkutan (RS) sudah mengundurkan diri. Jadi sekarang, dia sudah tidak menjabat sebagai rektor lagi," ujar Zaki.

Pihak yayasan, lanjut Zaki, selama tiga hari berturut-turut melakukan penelusuran dan pemeriksaan terkait kasus tersebut.

Berdasarkan peraturan pokok kepegawaian, RS menyatakan mundur dan dibuktikan dengan surat pernyataan mengundurkan diri.

"Mundur dari jabatan itu juga bentuk sanksi dari yayasan. Selanjutnya, kasus ini juga menjadi pelajaran buat kami. Ke depan nanti, kami akan membentuk Pusat Studi Gender," ucap Zaki dikutip dari TribunJatim.com.

Baca Juga: Konten TikTok-nya Dinilai Lecehkan Wanita, Dokter Kevin Samuel Minta Maaf

Sementara itu, RS yang dihubungi wartawan mengaku khilaf melakukan pelecehan tersebut.

Dia menjelaskan, ketika itu dia hendak mengajak dosen yang menjadi korban itu untuk makan. Pelaku lantas mendatangi kamar korban. 

Tidak lama kemudian, korban membukakan pintu kamar hotel.

Di situlah, terbersit keinginan RS untuk mencium dosen tersebut.

"Pada intinya saat saya mau cium dia, dia menolak. Setelah itu, saya minta maaf dan pergi. Itu kejadiannya," ucap RS. 

"Tidak tahu, kok kemudian itu diramaikan. Saya akui saya khilaf, dan saya sudah minta maaf," ujar RS.

RS mengaku, tidak sampai mencium dosen tersebut. Dia juga sudah berupaya meminta maaf.

Saat kasus itu dilaporkan ke yayasan, dirinya juga mengakui kekhilafan tersebut dan berupaya melakukan mediasi.

Baca Juga: Permintaan Maaf Desak Made Usai Dinilai Lecehkan Umat Hindu dalam Sebuah Ceramah

RS juga sudah mendapatkan surat peringatan (SP) pertama. Namun, ada tekanan dari sejumlah karyawan dan dosen yang mendesak dirinya mundur.

Akhirnya RS memilih mundur untuk meredakan suasana di lingkungan Unipar.

"Ya saya tidak masalah mundur," kata RS.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x