Kompas TV regional peristiwa

Orangtua Pengirim Sate Beracun Sebut NA Masih Gadis tapi Ketua RT Bilang Sudah Nikah Siri

Kompas.tv - 4 Mei 2021, 16:52 WIB
orangtua-pengirim-sate-beracun-sebut-na-masih-gadis-tapi-ketua-rt-bilang-sudah-nikah-siri
Suasana Rumah Nani Apriliani Nurjaman di Padukuhan Cepolojajar RT 3, Kalurahan Sitimulyo, Piyungan, Bantul Selasa (4/5/2021). (Sumber: KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO))
Penulis : Fadhilah | Editor : Deni Muliya

BANTUL, KOMPAS.TV - Kasus yang menjerat Nani Apriliani Nurjaman (NA) alias Tika (25), perempuan pengirim sate maut kini memunculkan temuan baru, yakni terkait dengan status NA.

Pasalnya, hubungan asmaranya dengan sosok Aiptu Tomy menarik perhatian lantaran menjadi alasan NA melakukan pembunuhan berencana. 

Namun mengenai status NA tersebut, pihak keluarga di Majalengka, Jawa Barat, rupanya berbeda pandangan dengan Ketua RT di Piyungan, Bantul, Yogyakarta.

Ketua RT 03, Cempokojajar, Srimulyo, Piyungan, Agus Riyanto mengatakan, NA adalah warganya yang sudah satu tahun tinggal di Cempokojajar.

Ia pun mengenali sosok Tomy.

Bagaimana tidak, Agus menyebut bahwa NA dan Tomy telah menikah siri. 

Baca Juga: Terbongkar, Wanita Pengirim Sate Beracun Ternyata Sudah Nikah Siri dengan Polisi yang Jadi Targetnya

"Tinggal di sini sudah satu tahun, NA kan istri sirinya Tomy. Dulu waktu silaturahmi ke sini berdua. Waktu itu Mbak NA sempat telepon orangtuanya, kemudian orangtuanya bilang ke saya nitip anak saya mau tinggal," katanya, Selasa (04/05/2021), seperti dikutip dari TribunJogja.com.

Meski tak menunjukkan bukti keduanya telah menikah siri, Agus percaya keduanya telah menikah secara agama.

"Ibunya (NA) bilang kalau sudah menikah secara agama. Kalau menunjukkan bukti enggak, cuma menunjukkan KTP saja. Di sini kan ada peraturan, kalau warga baru wajib lapor," sambungnya.

Ia menyebut NA adalah sosok yang baik.

Pria 40 tahun itu pun sempat kaget atas kasus yang menimpa NA.

Ia tidak menyangka NA bisa melakukan hal tersebut.

"Ya sempat kaget, karena kan mbak NA orang baik. Setahu saya kerjanya di kosmetik, bukan di salon. Karena kesibukannya, jadi jarang berkomunikasi dengan warga. Kemarin waktu menempati rumah pertama juga mengundang warga, untuk minta doa," ujarnya.

Baca Juga: Fakta Wanita Pengirim Sate Sianida untuk Polisi Senior tapi Malah Tewaskan Anak Sopir Ojol

Pengakuan Keluarga Masih Gadis

Sementara itu, ayah NA, Maman (45) mengatakan bahwa anaknya memang masih berstatus gadis atau single.

Ia tidak mengetahui, perkara asmaranya selama ini.

Terutama dengan polisi yang disebut-sebut menjadi sasaran pengiriman sate beracun tersebut.

"Belum berkeluarga, masih sendiri. Masih gadis," ujar Maman saat ditemui Tribun di Dusun Sukaasih, Desa Buniwangi, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Selasa (4/5/2021).

Selain keluarganya tidak mengetahui kisah asmara yang sedang dijalani anaknya, NA dianggap merupakan sosok gadis yang tertutup.

Jarang ayahnya atau anggota keluarga lainnya mendapatkan curhatan hati ketika berada di rumah.

"Tidak (cerita cinta dengan polisi), orangnya pendiam soalnya. Kalau di rumah diam saja, di rumah paling 3 hari terus berangkat lagi ke Yogyakarta," ucapnya.

Ia pun kembali menyebut bahwa komunikasi terakhir dengan NA, yakni saat menjelang bulan puasa. Saat itu, anaknya pulang selama tiga hari.

"Rencana lebaran tuh mau pulang lagi, tapi kemarin saya lihat berita justru anak saya tersandung kasus. Kaget dan masih tidak menyangka sampai sekarang," tuturnya.

Baca Juga: 7 Fakta Kasus Sate Bersianida Hingga Tewaskan Anak Driver Ojol

Kasus Sate Beracun

Adapun kasus tersebut bermula ketika anak pengemudi ojek online (ojol) bernama Naba Faiz Prasetya (10) tewas setelah menyantap sate ayam beracun.

Polisi telah menangkap pengirim sate yakni Nani Apriliani Nurjaman (NA) alias Tika (25) warga Buniwangi, Kecamatan Palasan, Majalengka, Jawa Barat.

Polisi menyebut bahwa NA mengirimkan sate beracun kepada T. Namun, paketnya salah sasaran hingga mengakibatkan Naba tewas.

T sendiri diketahui anggota polisi yang bertugas di Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polresta Yogyakarta.

Sedangkan pangkatnya adalah Aiptu dan saat ini sudah menjadi penyidik senior di instansinya tersebut.

Dir Reskrimum Polda DIY Kombes Burkan Rudy Satriya mengatakan, motifnya pelaku mengirimkan paket tersebut sakit hati karena targetnya T, menikah dengan orang lain.

"Pernah berhubungan dulu sebelum nikah. Target T sedang kita dalami. (Profesi target) Pegawai negeri," kata Burkan di Mapolres Bantul, Senin (3/5/2021).

Sate tersebut awalnya dikirim pelaku melalui ayah korban bernama Bandiman untuk seseorang bernama Tomy di daerah Bantul.

Namun, saat itu penerima menolak kiriman tersebut karena tidak mengenal identitas pengirimnya.

Sate tersebut kemudian diberikan kepada Bandiman untuk dibawa pulang.

Setelah disantap bersama keluarganya, anak dan istri Bandian lalu merasa mual dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Sang istri berhasil ditolong, sedangkan anaknya tewas akibat makan sate tersebut.

Baca Juga: Polisi Tangkap Wanita Pengirim Sate Bersianida yang Tewaskan Anak Pengemudi Ojol



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x