Kompas TV regional berita daerah

Setahun Covid-19, Wali Kota Solo Gibran Sebut Kasus Harian Menurun karena PPKM

Kompas.tv - 2 Maret 2021, 15:41 WIB
setahun-covid-19-wali-kota-solo-gibran-sebut-kasus-harian-menurun-karena-ppkm
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bersama Kepala Dinas Perdagangan Heru Sunardi seusai meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pedagang di Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, Sabtu (27/2/2021). (Sumber: KOMPAS.com/LABIB ZAMANI)
Penulis : Gading Persada

SOLO, KOMPAS.TV- Sudah setahun Covid-19 masuk ke Indonesia. Di Kota Solo, sejumlah kasus positif Corona juga ditemukan.

Namun, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyebut kasus harian di kota yang dipimpinnya itu cenderung menerun.

“Hal ini terjadi sejak adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM),” imbuh Gibran, Selasa (2/3/2021). 

Baca Juga: Awas! Wali Kota Solo Pantau Prostitusi Online, Gibran: Di Aplikasi MiChat, Twitter Lebih Banyak Lagi

Menurut Gibran, penambahan kasus harian biasanya di atas angka seratusan, namun sejak PPKM diterapkan angka kasus menurun. 

"Saya lihat kasus Covid-19 di Solo sudah membaik, sudah mulai terkendali," kata dia smenanggapi satu tahun pandemi Covid-19 Indonesia di Balai Kota Solo.

Melansir Kompas.com, Gibran menjelaskan bahwa penurunan kasus konfirmasi tidak hanya terjadi di kalangan masyarakat. Namun, tenaga kesehatan yang tertular Covid-19 juga menurun.

Baca Juga: Setahun Covid-19 di Indonesia, Pasien 02: Dengan Vaksin, Harapannya, Ya, Berakhir Tahun Ini

Kendati menurun, Gibran meminta masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun.

"Nakesnya juga sudah tidak ada penyebaran setinggi dulu," kata putra sulung Presiden Joko Widodo itu.

Oleh karena itu, untuk mempercepat pemulihan ekonomi di Solo, pihaknya terus mengebut pelaksanaan vaksinasi.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Masih Tinggi, Maria Darmaningsih: Kita Tak Pernah Belajar

Diketahui, tahap pertama vaksinasi Covid-19 dilakukan dengan prioritas sasaran adalah tenaga kesehatan.

Kemudian tahap dua prioritas sasaran TNI/Polri, pedagang pasar tradisional, lanjut usia, guru dan tokoh agama. 

"Pokoknya vaksin itu kita kejar," ungkap dia. 

Sebagaimana diketahui, tahap pertama vaksin Covid-19 yang diterima Solo sebanyak 10.000 dosis dan tahap kedua sebanyak 70.000 dosis.

Namun, jumlah vaksin yang diterima tersebut masih belum mampu memenuhi kebutuhan sasaran. 

Baca Juga: Long Covid, Ini yang Dialami WNI Pertama di Indonesia yang Diumumkan Terkena Covid-19 Pasca Sembuh

"Semua daerah pasti mengejar kuota (vaksinasi). Tapi yang jelas saya meminta Solo untuk diprioritaskan karena Solo ini menopang daerah lain," tegas pria yang berlatar belakang pengusaha katering tersebut.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x