Kompas TV regional peristiwa

Viral Mahasiswa Bayar UKT Pakai Uang Koin, Ternyata Tabungan Terakhir Keluarga Sejak 2016

Kompas.tv - 15 Agustus 2020, 19:03 WIB
viral-mahasiswa-bayar-ukt-pakai-uang-koin-ternyata-tabungan-terakhir-keluarga-sejak-2016
Cuitan seorang mahasiswa yang membayar biaya kuliah menggunakan uang recehan menjadi viral di sosial media. (Sumber: Twitter.com/@hewanberbicara)
Penulis : Tito Dirhantoro

TANGERANG, KOMPAS TV Seorang mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bernama Saeful Margasana membayar uang kuliah tunggal atau UKT menggunakan uang koin recehan.

Bukan tanpa sebab Saeful membayar UKT pakai uang receh. Pasalnya, memang hanya tinggal uang koin itulah yang dimilikinya, karena keluarganya turut terimbas pandemi virus corona atau Covid-19.

Demikian hal ini terungkap dari cuitan yang dibagikan oleh akun Twitter @hewanberbicara pada Kamis (13/8/2020). Setelah itu, cuitan tersebut viral di sosial media.

Baca Juga: Puluhan Mahasiswa di Malang Demo Tolak Omnibus Law

Dalam cuitannya, akun @hewanberbicara menceritakan, dirinya membayar UKT menggunakan uang receh lantaran keluarganya terdampak krisis akibat pandemi corona.

Oleh karena itu, ia terpaksa membayar biaya kuliah dari uang tabungan keluarganya yang berisi pecahan Rp 1.000.

Beruntung, uang recehan tersebut cukup untuk membayar biaya kuliah sebesar Rp 3,5 jutaan.

Saeful menceritakan, uang koin seribuan ini terkumpul bisa sampai jutaan karena sering dimasukkan ke botol oleh adiknya.

Baca Juga: Mahasiswa KKN Ciptakan Alat Cuci Tangan Dengan Sensor Infra Merah

Seiring waktu, ayah dan ibunya juga turut serta melakukan hal tersebut, hingga akhirnya menjadi kebiasan keluarganya.

Saat hendak membayar uang kuliah, Saeful merogoh kocek dari tabungan tersebut.

Ia kemudian mengumpulkan uang itu dengan memisahkannya menjadi Rp 100 ribu per plastik.

Selanjutnya, uang-uang tersebut ditempatkan dalam sebuah kardus. Saat ditimbang, total berat uang recehan milik Saeful mencapai Rp 17,5 kilogram.

Setelah uang recehan siap untuk dibayarkan, rupanya uang recehan miliknya ditolak oleh pihak bank.

Baca Juga: 808 Mahasiswa Unilak Wisuda Secara Drive Thru

Alasannya, bank tempat ia membayar UKT tidak memiliki mesin penghitung uang recehan.

"Kata tellernya enggak ada alatnya. Saya agak kecewa sih, padahal sudah saya pisah-pisahkan di rumah per Rp 100 ribu," kata Saeful dikutip dari Tribunnews, Sabtu (15/8/2020).

Karena itu, ia harus menukarkan uang recehan tersebut dengan uang kertas di minimarket terdekat.

Namun setelah uang kertas sudah di tangan, bank sudah tutup hingga ia harus kembali membayar pada hari berikutnya.

Lebih lanjut, pria berusia 20 tahun ini mengaku akhirnya membayar uang kuliah pakai koin atau recehan pada Kamis (13/8/2020).

Baca Juga: Mendikbud Nadiem Dilaporkan Soal UKT: Ada 40 Mahasiswa yang Terpaksa Mundur

Pria yang tinggal di Cisoka, Tangerang, Banten ini menuturkan, uang recehan tersebut dikumpulkan oleh keluarganya sejak 2016 lalu.

"Tabungan itu sudah dari 2016, malah sebelum saya masuk kuliah," ujar Saeful.

"Jadi, yang awal mulai bukan saya, tapi adik saya dan akhirnya keterusan jadi kebiasaan sekeluarga."

Saeful menambahkan, dirinya tidak menyangka curahan hatinya soal membayar UKT menggunakan uang recehan menjadi viral.

Baca Juga: Mendikbud Nadiem Makarim: Syarat Sekolah Tatap Muka Harus Izin Pemda Hingga Orang Tua

Ia pun berharap agar pihak kampus bisa mendengarkan keluhan-keluhan para mahasiswa di tengah pandemi.

Terlebih, soal pembayaran UKT yang dinilai tidak meringankan beban mahasiswa.

"Harapan saya buat pihak kampus agar bisa lebih mendengarkan suara-suara mahasiswanya," kata Saeful.

Hingga Sabtu (15/8/2020), cuitan miliknya mendapat 1.700 retweet dan disukai oleh 6.400 warganet di Twitter.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x