Kompas TV nasional sosial

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Wasapada Kekeringan pada Musim Kemarau

Kompas.tv - 26 Juli 2020, 21:47 WIB
bmkg-keluarkan-peringatan-dini-wasapada-kekeringan-pada-musim-kemarau
Salah satu embung di Kabupaten Magetan yang mengering karena kemarau panjang pada tahun 2019. (Sumber: KOMPAS.COM/SUKOCO)
Penulis : Johannes Mangihot

JAKARTA, KOMPASTV – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini waspada kekeringan meteorologis pada musim kemarau.

Surat Peringatan Dini Kekeringan Meteorologis yang dikeluarkan oleh Deputi Klimatologi BMKG tertanggal 24 Juli 2020 tersebut memuat tiga Kabupaten/Kota di Nusa Tenggara Timur dan satu Kabupaten di Nusa Tenggara Barat yang mendapatkan status Awas atau kode merah kekeringan meteorologis.

Daerah tersebut yakni, Kota Kupang, Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Dompu.

Baca Juga: 70 Persen Wilayah di Jawa Tengah Memasuki Musim Kemarau

Selain itu, ada 58 Kabupaten/Kota berstatus Siaga (kode oranye) yang tersebar di Provinsi NTT, NTB, Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY dan Sulawesi Selatan.

Dalam keterangan tertulis, BMKG menjelaskan sebanyak 69 persen dari 342 daerah zona musim (ZOM) di Indonesia telah memasuki musim kemarau.

Data tersebut hasil pemantauan BMKG terkait perkembangan musim kemarau per tanggal 20 Juli 2020 atau dasarian kedua Juli ini.

“Sebanyak 69 persen ZOM telah memasuki musim kemarau seiring dominannya sirkulasi angin Monsun Australia yang bersifat kering yang bertiup dari arah Timur-Tenggara,” bunyi keterangan tertulis BMKG yang diterima, Minggu (26/7/2020).

Baca Juga: Jokowi Antisipasi Dampak Kekeringan di Musim Kemarau

Daerah-daerah yang telah memasuki musim kemarau adalah NTT, NTB, Bali, Jawa Timur, sebagian besar Jawa Tengah, sebagian besar Jawa Barat, pesisir utara Banten, DKI Jakarta.

Sumatra Selatan bagian timur, Jambi bagian timur, sebagian besar Riau, sebagian besar Sumatra Utara, pesisir timur Aceh, Kalimantan Tengah bagian selatan, Kalimantan Timur bagian timur.

Kemudian Kalimantan Selatan bagian utara, Sulawesi Barat bagian selatan, Pesisir selatan Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara bagian utara, Maluku bagian barat, Papua Barat bagian timur, dan Papua bagian utara dan selatan.

BMKG juga menjelaskan dari wilayah-wilayah yang telah memasuki musim kemarau tersebut, 31 persen telah mengalami kondisi kering secara meteorologis.

Baca Juga: Jokowi Perintahkan Cegah Kebakaran Hutan Jelang Kemarau

Berdasarkan indikator Hari Tanpa Hujan berturut-turut (HTH) atau deret hari kering yang bervariasi antara 21 sampai 30 hari, 31 sampai 60 hari dan di atas 61 hari.

Adapun wilayah yang sudah mengalami deret hari kering lebih dari 30 hari antara lain:

  • Bali (Bangli, Buleleng, Karangasem, Klungkung, dan Denpasar)
  • D.I Yogyakarta (Bantul, Gunung Kidul, Yogyakarta, Kulonprogo, dan Sleman)
  • Jawa Tengah (Karanganyar, Kebumen, Klaten, Purworejo, Sukoharjo, dan Wonogiri)
  • Jawa Timur (Bangkalan, Banyuwangi, Bondowoso, Gresik, Jember, Kota Surabaya, Lamongan, Madiun, Magetan, Malang, Mojokerto, Ngawi, Pacitan, Pamekasan, Pasuruan, Ponorogo, Sampang, Sidoarjo, dan Situbondo)
  • NTB (Bima, Kota Bima, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara, Sumbawa, dan Sumbawa Barat)
  • NTT (Alor, Ende, Flores Timur, Kupang, Lembata, Manggarai Barat, Nagekeo, Ngada, Rote Ndao, Sikka, Sumba Barat Daya, Sumba Timur, dan Timor Tengah Utara)
  • Sulawesi Selatan (Kepulauan Selayar)

Sementara daerah-daerah yang telah mengalami deret hari kering lebih dari dari 60 hari, yakni Kabupaten Belu, Kota Kupang, dan Kabupaten Timor Tengah Selatan di NTT dan Kabupaten Dompu, NTB.

Waspada Banjir

Selain peringatan diri kekeringan, BMKG juga mengeluarkan peringatan waspada banjir di wilayah dekat ekuator karena adanya potensi curah hujan dengan kriteria Tinggi hingga Sangat Tinggi yang dapat berisiko banjir.

Baca Juga: Banjir Bandang Luwu Utara, Petugas Gabungan Bangun 400 Hunian Sementara

Adapun beberapa wilayah berpotensi memiliki potensi banjir dengan peluang kategori ‘tinggi’ yaitu sebagian Sulawesi Tengah dan Papua.

Sementara potensi banjir dengan peluang kategori ‘menengah’ terdapat di sebagian Aceh, Sumatra Utara Sumatra Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo.

Kemudian Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x