Kompas TV nasional hukum

Kronologi Danramil Letda Oktovianus Gugur Ditembak, Aktivitas Korban Ternyata Sudah Terbaca OPM

Kompas.tv - 12 April 2024, 21:50 WIB
kronologi-danramil-letda-oktovianus-gugur-ditembak-aktivitas-korban-ternyata-sudah-terbaca-opm
Kadispenad Brigjen TNI Kristomei Sianturi (tengah) bersama Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan (kiri) saat konferensi pers di Denma Mabes TNI, Jakarta, Senin (25/3/2024). (Sumber: ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Seorang anggota TNI AD yang menjabat sebagai Danramil 1703-04 Aradide Letda Oktovianus Sogalrey gugur ditembak Organisasi Papua Merdeka atau OPM pada Kamis (11/4/2024).

Kepala Dinas Penerangan TNI AD atau Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi mengungkapkan kronologi insiden penembakan yang menewaskan Letda Oktovianus Sogalrey.

Ia menuturkan peristiwa penembakan itu berawal ketika korban meninggalkan Markas Koramil Aradide pada Rabu (10/4/2024) sekira pukul 17.00 WIT menggunakan motor dinas.

Baca Juga: TNI Berduka Danramil Aradide Letda Oktovianus Sogalrey Gugur Ditembak OPM: Ini Pelanggaran HAM Berat

Saat ditanya korban hendak ke mana saat itu, Brigjen Kristomei menjelaskan bahwa korban yang mempunyai wilayah binaan di Aradide, hendak melaksanakan kegiatan komunikasi sosial dengan warga setempat. Saat itu, korban hendak menuju Pelabuhan Pasir.

Menurut Kristomei, korban Letda Oktovianus yang sudah kenal dengan warga sekitar merasa aman-aman saja ketika bepergian seorang diri.

Tapi, rupanya hal inilah yang kemudian dibaca oleh kelompok OPM untuk mengincar korban. Saat korban keluar dari markas Koramil Aradide itulah, OPM sudah menunggu korban untuk mengeksekusinya.

Lalu, pada Kamis (11/4/2024) pagi sekitar pukul 09.00 WIT, masyarakat melaporkan telah menemukan jenazah Letda Inf Oktovianus Sogalrey di ruas jalan Trans Enarotali - Aradide.

Ketika ditemukan, korban Letda Inf. Oktovianus sudah dalam kondisi luka robek akibat senjata tajam pada bagian kepala belakang.

Adapun sepeda motor yang digunakan korban Letda Oktovianus sudah tidak ada saat ditemukan. Diduga motor korban dicuri. 

Baca Juga: TNI Sebut Danramil Aradide Letda Oktovianus Sogalrey Gugur Ditembak OPM, Motornya Diduga Dicuri

Kristomei menyebut, kelompok OPM yang membunuh Letda Oktovianus bukanlah masyarakat Paniai. Berdasarkan hasil analisa, kata dia, pelaku penembakan berasal dari Kodap XIII pimpinan Matias Gobay.

“Dia (Matias Gobay) bukan masyarakat di situ (Paniai),” kata Brigjen Kristomei kepada Kompas TV dalam acara Kompas Petang yang disiarkan pada Jumat (12/4/2024).

“Mereka tidak senang korban membantu percepatan pembangunan masyarakat atau melaksanakan kegiatan teritorial, inilah yang membuat OPM tidak senang. Mereka tak suka masyarakat jadi maju.”

Dengan demikian, menurut Kristomei, korban Letda Oktovianus perlu dimusnahkan atau dihabisi karena dianggap dapat mengganggu kegiatan OPM.

Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan atau Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar menyebut aksi OPM yang menyerang dan menembak Letda Oktovianus hingga tewas merupakan pelanggaran HAM berat.

Ia pun mengatakan bahwa TNI merasa berduka atas gugurnya Letda Oktovianus Sogalrey yang ditembak oleh OPM tersebut.

Baca Juga: Penembak Danramil Aradide Letda Oktovianus Sogalrey Disebut OPM Paniai Pimpinan Matias Gobay

"Apa yang dilakukan OPM adalah pelanggaran HAM berat," kata Nugraha dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Jumat (12/4/2024).

Ia menjelaskan aksi OPM tersebut telah mencederai upaya untuk menciptakan perdamaian dan percepatan pembangunan di Papua.

Oleh sebab itu, ia menjelaskan bahwa saat ini TNI dan Polri sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku penembakan tersebut. 

Saat ini, kata Nugraha, proses evakuasi maupun pemulasaraan jenazah telah dilakukan di RSUD Paniai.

Selanjutnya, kata dia, jenazah sedang dibawa melalui jalur darat menuju Nabire, Papua, untuk disemayamkan di rumah keluarga.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa saat ini situasi di Kabupaten Paniai, Papua Tengah, dalam kondisi kondusif.


 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x