Kompas TV nasional rumah pemilu

Hitung Cepat Litbang Kompas: Suara PDIP Tergerus, Golkar Melejit

Kompas.tv - 15 Februari 2024, 18:31 WIB
hitung-cepat-litbang-kompas-suara-pdip-tergerus-golkar-melejit
Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Sutta Dharmasaputra dalam deklarasi hasil hitung cepat pemilihan legilatif pada Pemilu 2024, Kamis (15/2/2024). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) meraih suara terbanyak dalam hitung cepat Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 oleh Litbang Kompas, namun persentasenya menurun jika dibandingkan dengan perolehan pada Pemilu 2019.

Penjelasan itu disampaikan oleh Pemimpin Redaksi Harian Kompas, Sutta Dharmasaputra, dalam deklarasi hasil hitung cepat Litbang Kompas, Kamis (15/2/2024).

Sutta menjawab pertanyaan mengenai kantong suara yang tergerus di sejumlah daerah, seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

“Saya belum melihat detail ya datanya, tapi yang jelas PDI Perjuangan mekipun mendapatkan suara terbesar di TPS sampel, banyak perolehan suaranya yang tergerus,” jelasnya.

Baca Juga: Hasto Ungkap Pesan Megawati soal Quick Count Pilpres 2024: Fokus Kawal Suara Rakyat

“Seperti di Bali yang merupakan basis PDI Perjuangan, atau di Nusa Tenggara Timur dan lainnya," katanya.

Hasil hitung cepat pemilu tersebut, menurut Sutta tentunya menjadi catatan untuk partai politik agar melakukan konsolidasi.

“Tentunya ini juga menjadi catatan buat partai politik untuk melakukan konsolidasi dari hasil pemilu ini," ujarnya.

“Begitu juga sebaliknya, kita tahu Partai Golkar tiba-tiba dia melejit berada di poyisi kedua besar, dan boleh jadi apakah Partai Golkar nanti mendapatkan kursi yang lebih banyak karena lebih merata (perolehan sebarannya),” tambah Sutta.

Hasil perolehan suara Partai Golkar berdasarkan hitung cepat tersebut, kata Sutta, merupakan rebound kedua setelah di era Akbar Tanjung.

“Ini juga menjadi catatan, apa yang menyebabkan partai Golkar bisa melejit sedemikian rupa, dan ini merupakan rebound Partai Golkar yang mungkin boleh jadi kedua ya setelah di era Akbar Tanjung waktu itu,” tuturnya.

“Saya rasa ini pertarungan tiga besar partai politik ini antara PDI Perjuangan, Partai Golkar, kemudian Partai Gerindra, ini menjadi sangat ketat,” ucapnya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x