Kompas TV nasional rumah pemilu

Perludem Minta KPU Terbuka Masalah Logistik Pemilu 2024

Kompas.tv - 10 Januari 2024, 11:32 WIB
perludem-minta-kpu-terbuka-masalah-logistik-pemilu-2024
Titi Anggraini, dewan pembina Perludem kritik keras Parpol yang milih tarik Jokowi dibandingkan lahirkan kader tokoh alternatif (Sumber: perludem.org)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Iman Firdaus

Baca Juga: Gibran Minta TKN Tidak Terbuai Hasil Survei: Tetap Kerja Keras Konsolidasi ke Akar Rumput

“Dan kalau kita bisa belajar dari pemilu-pemilu terdahulu bentang alam Indonesia itu dengan pemilu manual yang masih kita lakukan, artinya kita harus mendistribusikan miliaran ya karena 204 juta kali 5 surat suara, artinya kurang lebih 1,2 miliar lembar yang harus distribusikan.”

Menurut Titi soal kendala dalam logistik sesungguhnya bukan hal baru karena pada pemilu tahun 1955 yang berlangsung sederhana sudah terjadi.


 

“Kalau kita berkaca dari pemilu sebelumnya, tahun 1955 saja, 1955 itu kan jauh lebih sederhana ya sistem pemilu nya juga masih tertutup. Itu kita sudah mengalami yang namanya keterlambatan distribusi logistic, akibat gangguan cuaca, lalu kemudian masalah pengamanan, keterlambatan transportasi,” jelas Titi.

“Apalagi kemudian dengan pemilu yang butuh surat suara sangat banyak karena kita Pemilu serentak, termasuk juga durasi waktu yang pendek.”

Baca Juga: Prabowo Sindir Ada Manusia Muka Tebal: Kita Beri Dukungan Tapi Balasnya Dengan Kedengkian

Namun, Titi lebih lanjut menuturkan sepatutnya Pemilu 2024 jauh lebih baik daripada 2019. Sebab, lanjut Titi, pelaksanaan pemilu secara serentak bukan kali pertama dilakukan.

“Pada pemilu 2019 itu ada sekitar, dalam catatan yang kami rangkum ya, Ada 3.000 TPS yang surat suaranya tertukar lalu ada 2000-an TPS yang surat suaranya tidak bisa sampai tepat waktu, itu karena banyak faktor. Itu di 2019 Pemilu serentak pertama kita, jadi bebannya memang berlipat-lipat dibandingkan 2014 yang pemilu legislatif mendahului dari pada Pemilu presiden,” jelas Titi.

“Jadi ada distribusi beban lah ya apalagi sekarang Saya kira dengan pertimbangan waktu yang pendek beban kerja yang jauh lebih besar.”




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x