Kompas TV nasional update

Cerita Relawan Tak Bisa Optimal Salurkan Air Bersih Karena Macet di Lokasi Gempa Cianjur

Kompas.tv - 29 November 2022, 15:51 WIB
cerita-relawan-tak-bisa-optimal-salurkan-air-bersih-karena-macet-di-lokasi-gempa-cianjur
Relawan PMI sedang menyalurkan air bersih ke salah satu titik pengungsian di Kab. Cianjur, Jawa Barat. Kemacetan hingga 3 kilometer menghambat pemberian bantuan dan evaluasi korban ke RS. (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Dina Karina | Editor : Purwanto

"Harapan kami, bantuan tidak disalurkan langsung, karena turut memicu kemacetan, lebih baik melalui posko yang berada di kompleks Pemda," ucapnya kepada Antara.

Selain menghambat sampainya bantuan, kemacetan juga menghambat ambulans yang membawa korban luka dari pengungsian menuju rumah sakit.

Ia menjelaskan, kemacetan juga diakibatkan oleh para relawan yang parkir sembarangan di pinggir jalan. Lalu banyak warga yang enggan ke tempat pengungsian dan lebih memilih tidur di pinggir jalan.

"Warga yang mengungsi bukan di tempat penampungan, itu juga ikut andil dalam menyebabkan kepadatan lalin," sebutnya.

Baca Juga: Jasad Ayah-Anak Korban Gempa Cianjur Ditemukan Tertimbun Tanah Sedalam 5 Meter

Sebagai informasi, sejumlah wilayah bencana gempa Cianjur memiliki jalanan yang sempit dan belum diaspal. Sehingga bagi pihak yang ingin memberi bantuan, perlu persiapan khusus jika ingin menyalurkan logistik ke titik tersebut.

Adapun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) yang menggunakan motor, untuk mengantarkan bantuan ke lokasi yang sulit.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkapkan, sebanyak 30 motor telah disiapkan di posko utama penanggulangan bencana gempa Cianjur. Personelnya terdiri dari anggota BNPB dan TNI/Polri.

Setiap personel yang dikerahkan, memanggul langsung bahan-bahan logistik menggunakan sebuah ransel yang di antaranya berisikan matras, selimut dan makanan siap saji yang dapat digunakan oleh satu keluarga selama lima hari ke depan.

“Kita masukkan dalam backpack kemudian dibawa satu orang dengan satu unit motor. Ini untuk merespon aduan masyarakat misal di titik A itu belum tersentuh kita kejar ke sana, titik B kita masukan ke backpack unit reaksi cepat dengan motor kita kejar ke sana,” terang Abdul Muhari.

Baca Juga: Evakuasi Korban Gempa Terhambat Macet, Pemberian Bantuan Diimbau Langsung ke Posko Terpusat

Jika para personel dihadapkan dengan titik pengungsian yang berada di bawah dan curam, mereka akan meninggalkan motor dan turun sendiri memanggul persediaan logistik itu, supaya setiap pengaduan masyarakat dapat dituntaskan.

Ia mengatakan, terdapat 331 titik kawasan pengungsian terpusat atau kawasan yang terdiri dari beberapa tenda yang dihuni oleh lebih dari 25 pengungsi. Sedangkan pada kawasan pengungsian mandiri, jumlahnya sangat banyak dan masih diupayakan oleh personel untuk digapai.

“Kita akan berusaha menjangkaunya namun masih butuh waktu. Kalau pengungsian mandiri ini ada dalam satu klaster kawasan maka dropping logistic ini bisa dilakukan pakai heli, tapi kalau titik ini secara terpisah-pisah, ini yang coba kita kejar dengan roda dua,”  tuturnya.



Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x