Kompas TV nasional peristiwa

Presiden Ramos Horta: Indonesia Negara Paling Toleran di Dunia, Lebih Baik dari Eropa dan Amerika

Kompas.tv - 22 Juli 2022, 14:43 WIB
presiden-ramos-horta-indonesia-negara-paling-toleran-di-dunia-lebih-baik-dari-eropa-dan-amerika
Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta saat wawancara dengan Pemred KOMPAS TV, Rosiana Silalahi. (Sumber: Tangkapan Layar Program Rosi)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Edy A. Putra

Sehingga, kata dia, Indonesia adalah salah satu contoh baik dalam keberagaman. 

“Indonesia sangat beragam. Sangat sukses dalam pembangunan bangsa. Anda memiliki 500 bahasa daerah dan berhasil menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama oleh berbagai etnis," paparnya.  

“Ini adalah kesuksesan persatuan nasional,” sambungnya.


Baca Juga: 5 Poin Pembahasan Pertemuan Presiden Jokowi dan Presiden Timor Leste Ramos Horta

Lantas, pria kelahiran Dili, 26 Desember 1949 itu pun bercerita tentang kekagumannya terhadap orang-orang di negeri ini.

Salah satunya tentang kecenderungan pelajar Indonesia yang setelah belajar di luar negeri justru memilih untuk kembali ke tanah airnya.

“Indonesia negara yang paling banyak pelajarnya di luar negeri kembali setelah lulus. Lebih dari 95 persen pelajarnya pulang ke Indonesia karena cinta besarnya kepada negara,” paparnya.

Selain itu, ia juga bercerita tentang hubungan baik warga Indonesia dengan Timor Leste saat ini meskipun pernah terjadi ketegangan antara keduanya di masa perjuangan kemerdekaan Timor Leste.

Bahkan, dalam ceritanya, setelah kemerdekaan Timor Leste pada 2002, seluruh warga Timor Leste menerima upaya rekonsiliasi dengan Indonesia.

Itu dilakukan semasa pemerintahan presiden pertama Timor Leste, Xanana Gusmao.

Kata Ramos Horta, rakyatnya tidak pernah menghina Indonesia lantaran memang mereka tidak pernah dicuci otak untuk membenci seseorang, termasuk Indonesia. 

"Timor Leste, sepanjang 20 tahun perjuangan kami setelah merdeka, kami tidak pernah sekalipun menghina Indonesia, karena kami tidak dalam keadaan dicuci otak untuk membenci seseorang," ujarnya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x