Kompas TV nasional kesehatan

Ramai soal Kopi Berisi Paracetamol dan Sildenafil, Ini Bahayanya

Kompas.tv - 5 Maret 2022, 11:25 WIB
ramai-soal-kopi-berisi-paracetamol-dan-sildenafil-ini-bahayanya
Ilustrasi. Masyarakat dihebohkan dengan temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait kopi yang mengandung paracetamol dan sildenafil. (Sumber: Unsplash)
Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Masyarakat dihebohkan dengan temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait kopi yang mengandung paracetamol dan sildenafil.

Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan bahwa pihaknya sudah menyita kopi ilegal yang bermerek Kopi Jantan, Kopi Cleng, Kopi Bapak, Spider, Urat Madu, dan Jakarta Bandung.

Penny mengungkapkan bahaya dari kopi paracetamol dan sildenafil tersebut yang dapat menyebabkan kanker.

Baca Juga: 5 Fakta Temuan Kopi Saset Berisi Paracetamol dan Sildenafil, Ada 6 Merek hingga Sebabkan Kanker

“Siapa pun yang mengonsumsi ini ya, kemudian gangguan-gangguan lainnya bahkan bisa menyebabkan kematian. Penyakit kanker juga memungkinkan tentunya,” jelas Penny dalam konferensi pers virtual, Jumat (4/3/2022), dikutip dari Kompas.com.

Cara kerja sildenafil

Sildenafil adalah obat untuk mengatasi disfungsi ereksi dan impotensi pada pria.

Disfungsi ereksi merupakan momok besar bagi pria. Melansir Popsci, Sabtu (5/3/2022), disfungsi ereksi menyebabkan efek psikologis yang tak bisa dianggap remeh.

Perasaan malu dan khawatir akan stigma membuat mereka cenderung beralih ke hal-hal yang praktis, seperti mengonsumsi kopi dengan kandungan 'obat kuat' untuk mengatasi masalah tersebut.

Penggunaan obat-obat disfungsi ereksi seperti sildenafil dan Viagra, diatur oleh badan pangan dan obat-obatan Amerika Serikat, Food and Drug Administration (FDA). Untuk mendapatkan obat-obat disfungsi ereksi tersebut, seseorang harus mendapatkan resep dari dokter yang sudah melakukan pemeriksaan.

Hal ini untuk memastikan bahwa obat-obat tersebut tidak akan berinteraksi dengan obat lain yang mungkin sedang dikonsumsi.

Baca Juga: 10 Hari Gempur Ukraina, Vladimir Putin Mengaku Rusia Tak Berniat Buruk ke Tetangga

Untuk memahami cara kerja 'obat kuat', ada baiknya untuk mengetahui bagaimana proses ereksi. Ereksi pada dasarnya hanya meningkatkan aliran darah ke jaringan spons di penis.

Saat penis mulai ereksi, kadar oksida nitrat dalam darah di dekat penis pun meningkat. Hal ini membuat tubuh memproduksi lebih banyak molekul kecil yang disebut cGMP. Inilah yang membuat pembuluh darah di sekitar penis menjadi lancar.

Kemudian, ada enzim PDE5 yang nantinya akan memecah cGMP. Saat PDE5 berhasil memecah cGMP, maka ereksi akan selesai. Sildenafil bekerja dengan menghambat PDE5 sehingga tidak dapat memecah cGMP. Efeknya, ereksi menjadi lebih lama.

Baca Juga: Pengerjaan Aspal Capai 40 Persen, Persiapan MotoGP Mandalika Ditargetkan Rampung 10 Maret 2022

Bahaya kopi yang mengandung 'obat kuat'

Berbagai merek suplemen berseliweran, terutama di lokapasar (marketplace). Obat-obat ini mudah didapatkan dan sebagian tidak mengharuskan untuk melampirkan resep dokter. Selain itu, 'obat kuat' untuk pria ini juga dimasukkan ke dalam olahan pangan, seperti kopi. 

Tanpa adanya resep dari dokter, tak sedikit yang mengonsumsinya dengan dosis yang tidak tepat. Selain itu, ada kemungkinan kopi yang mengandung obat tersebut dikonsumsi bersamaan dengan obat lain.

Hal ini menimbulkan potensi bahaya yang cukup fatal. Misalnya, ada orang yang mengonsumsi kopi dengan kandungan 'obat kuat' tersebut bersamaan dengan obat untuk penyakit jantung.

Umumnya, obat yang mengandung nitrat, yang biasanya diresepkan untuk masalah jantung, bekerja dengan membiarkan pembuluh darah melebar. 

Seseorang yang meminum keduanya sekaligus dapat mengalami tekanan darah secara tiba-tiba sehingga menyebabkan serangan jantung.

Tentu saja itu adalah mimpi buruk semua orang. Niat hati ingin mengobati masalah ereksi, tapi justru menambah penyakit.

Jadi, konsultasikan masalah kesehatan kepada ahlinya, yakni dokter. Konsumsi obat yang memang diresepkan oleh dokter.




Sumber : Kompas.com, Popsci


BERITA LAINNYA



Close Ads x