Kompas TV nasional sosial

Bahaya Mutasi Covid-19 pada Anak dan Remaja, IDAI Peringatkan Waspada Sekolah Tatap Muka

Kompas.tv - 11 Mei 2021, 22:14 WIB
bahaya-mutasi-covid-19-pada-anak-dan-remaja-idai-peringatkan-waspada-sekolah-tatap-muka
Ilustrasi siswa menjalani pemeriksaan suhu tubuh sebelum memasuki lingkungan sekolah. (Sumber: ANTARA FOTO/FAUZAN)
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Eddward S Kennedy

 

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memperingatkan kebijakan pembukaan sekolah tatap muka. Hal ini terkait bahaya mutasi virus Covid-19 pada anak dan remaja.

Seperti diketahui, virus SARS-CoV2 penyebab Covid-19 terus bermutasi. Mutasi itu menghasilkan strain virus baru yang dapat menular lebih mudah dan cepat.

Setidaknya ada empat strain Covid-19 baru yang menarik perhatian ilmuwan di seluruh dunia, yaitu B.1.1.7 dari  Inggris, B 1.3.5.1 dari Afrika Selatan, strain P.1 di Brazil dan B 1.617 di India. 

Baca Juga: Hati-Hati, 3 Strain Baru Covid-19 Banyak Menyebar di 4 Provinsi Ini

Ketua Umum IDAI Prof Dr dr Aman Pulungan SpA(K) membeberkan, beberapa negara tetangga saat ini sedang menghadapi lonjakan kasus Covid-19.

Tsunami Covid-19 menggulung India. Pada 9 Mei 2021 saja, India mencatatkan 4.092 jiwa meninggal karena Corona.

Sementara, kasus Covid-19 baru di India mencapai 403.738 kasus per Minggu (9/5/2021). Dengan itu, India kini memiliki total 22,3 juta kasus Covid-19 sejak awal pandemi.

Aman menyebut, lonjakan kasus Covid-19 juga terjadi di Malaysia. 

Perdana Menteri (PM) Malaysia Muhyiddin Yassin terpaksa memberlakukan lockdown skala nasional atau "perintah pengendalian pergerakan nasional" mulai Rabu (12/5/2021) hingga awal Juni.

Menurut Aman, lonjakan kasus di India, Malaysia, serta negara-negara Eropa terkait dengan bertambahnya pasien Covid-19 anak dan remaja.

Baca Juga: 6 Tahun Tak Ketemu Anak, Mantan TKI Ini Ngotot Mudik: Saya Tak Mau Putar Balik, Lebih Baik Dipenjara

“Proporsi kasus pada pasien usia dibawah 10 tahun meningkat hingga 23 persen,” tulis Prof Aman mengutip data British Medical Journal tentang kondisi Israel pada Januari 2021.

Hal serupa juga terjadi di Corzana, Italia dan Lasingerland, Belanda. Pemeriksaan atas 818 guru, murid, dan tenaga pendidikan di sekolah Lasingerland menunjukkan bahaya sekolah tatap muka itu.

Hasil pemeriksaan menemukan 123 orang terbukti positif Covid-19 dengan 46 di antaranya terjangkit strain baru virus Corona.

Outbreak yang terjadi di sejumlah negara tersebut menunjukkan pentingnya kewaspadaan dalam pembukaan sekolah," kata Aman. 

Ia juga mengatakan, Indonesia mestinya belajar dari negara lain untuk tidak membuka sekolah tatap muka tanpa anjuran IDAI dan organisasi profesi kesehatan. 

Baca Juga: Menkes Minta Kepala Daerah Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca Lebaran

Meski begitu, Aman merekomendasikan langkah-langkah pencegahan saat pembukaan sekolah tatap muka, antara lain berupa implementasi sistem 'bubble', penggunaan masker, dan ventilasi yang baik.

Sekolah juga perlu membatasi jumlah murid serta melakukan screening berkala untuk guru, murid, dan staf sekolah. 

Terakhir, sekolah juga penting mulai menyediakan ruang ICU Covid-19 khusus anak dan remaja. 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x