Kompas TV nasional politik

AHY: Kalau Moeldoko Ingin Tahu Demokrat, Kita Ngopi-ngopi, Tapi Jangan Ngomongin Perampasan Parpol

Kompas.tv - 8 April 2021, 12:50 WIB
ahy-kalau-moeldoko-ingin-tahu-demokrat-kita-ngopi-ngopi-tapi-jangan-ngomongin-perampasan-parpol
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait pernyataan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Jakarta, Senin (23/3/2021). AHY menyatakan bahwa Moeldoko saat ini mencari pembenaran atas kebohongan yang terus dilakukannya bersama kubu versi kongres luar biasa (KLB) Deli Serdang, Sumatera Utara. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), membuka pintu bagi Kepala Staf Presiden Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, jika ingin bertemu.

AHY mempersilakan seniornya di militer itu untuk menemuinya guna membicarakan Partai Demokrat lebih jauh.

Baca Juga: Ini Jawaban AHY Ditanya Kemungkinan Maju Pilpres 2024

AHY pun mengaku sama sekali tidak keberatan apabila Moeldoko ingin mengetahui lebih banyak tentang partai yang ia pimpin itu.

"Saya dari awal mengatakan, kalau Pak Moeldoko ingin tahu lebih banyak tentang Partai Demokrat boleh kita ngopi-ngopi," kata AHY dalam program Satu Meja The Forum, Kompas TV, Rabu (7/4/2021).

Walau begitu, AHY berharap acara ngopi-ngopi tersebut nantinya tidak membahas terkait kongres luar biasa (KLB), maupun upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat.

Baca Juga: Tanggapan AHY Soal Ucapan Duka Cita Moeldoko yang Mengatasnamakan DPP Demokrat

"Artinya ngopi-ngopi yang benar, jangan ngomongin KLB, jangan ngomongin perampasan partai politik," ucap AHY.

Lebih lanjut, pada kesempatan itu, AHY turut menanggapi tudingan Moeldoko soal pergeseran ideologi di Partai Demokrat.

AHY menilai bahwa tudingan yang dilontarkan Moeldoko itu sebagai pernyataan politik bernada kebingungan dan frustasi.

"Karena kebingungan, mencari alasan pembenaran bagi dirinya untuk mengambil alih, merampok, merampas kedaulatan Partai Demokrat," tutur dia.

Baca Juga: AHY Angkat Bicara Soal Rencana Tuntutan Ganti Rugi Rp 100 Miliar dari Kubu Moeldoko

Selain itu, AHY juga menyoroti alasan Moeldoko yang berubah-ubah ketika diketahui ternyata terlibat dalam upaya pengambilalihan Partai Demokrat.

Menurut AHY, narasi yang dibangun oleh Moeldoko tidak didasari pada nalar. Karena itu, argumennya mudah dipatahkan.

"Karena sejak awal bergeser-geser narasinya. Sangat sulit dinalar, jadi di luar akal sehat dan mudah dipatahkan," ungkap AHY.

Baca Juga: AHY Tanggapi Penggunaan Atribut Partai Demokrat oleh Kubu KLB

Seperti diketahui, Moeldoko sebelumnya sempat mengungkapkan beberapa alasan dirinya bersedia menerima pinangan untuk menjabat ketua umum Partai Demokrat hasil kongres luar biasa (KLB) diDeli Serdang, Sumatera Utara.

Moeldoko mengaku bersedia dipilih demi untuk menyelesaikan kekisruhan di Partai Demokrat. Mantan Panglima TNI itu juga menyebut ada pergeseran ideologi partai.

Maka, ia mengambil keputusan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang untuk menyelamatkan partai dan demokrasi di Indonesia.

Baca Juga: AHY Sebut Moeldoko Menggelikan dan Memalukan Mengaku Ketua Umum Partai Demokrat

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x