Kompas TV nasional politik

Prabowo Subianto Kembali Pimpin Partai Gerindra

Kompas.tv - 8 Agustus 2020, 16:50 WIB
prabowo-subianto-kembali-pimpin-partai-gerindra
Partai Gerindra (Sumber: Istimewa)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Prabowo Subianto kembali menduduki jabatan Ketua Umum Partai Gerindra untuk periode 2020-2025. 

Sidang kongres luar biasa Partai Gerindra mengesahkan Prabowo Subianto sebagai pimpinan partai yang didirikannya itu. Kongres sendiri digelar di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/8/2020). 

"Atas nama pimpinan sidang Kongres Luar Biasa, kami mengucapkan syukur Alhamdulillah dan memberikan syukur dan doa kepada Pak Prabowo Subianto untuk memimpin kami kembali selama lima tahun," kata pimpinan sidang Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, dalam video yang diterima Kompas.com.

Atas keputusan sidang, Prabowo Subianto menerima dan menyanggupi untuk memimpin kembali Partai Gerindra selama lima tahun ke depan.

"Kalau itu memang permintaan kongres luar biasa ini, saya menyatakan saya siap sebagai ketua umum," tuturnya.

Baca Juga: Kisi-kisi KLB Partai Gerindra, Seluruh Kader Minta Menteri Pertahanan Jadi Ketua Umum

Muzani mendoakan Prabowo senantiasa diberi kesehatan di masa kepemimpinannya di Partai Gerindra selama lima tahun mendatang.

"Semoga Pak Prabowo diberi kekuatan, kesehatan, umur panjang oleh Allah SWT untuk memimpin kita semua," kata dia.

Partai Gerindra didirikan oleh Prabowo pada 6 Februari 2008. Pada saat pendiriannya, Prabowo bertindak sebagai ketua dewan pembina partai. Sementara posisi ketua umum dipimpin oleh Suhardi.

Namun pada Agustus 2014, Suhardi berpulang. Setelah lowong sekitar 1 bulan, Prabowo mengambil alih kepemimpinan partai hingga Juni kemarin.

Partai Gerindra sendiri saat ini berusia 12 tahun.

Jokowi Beri Sambutan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi sambutan dalam acara kongres luar biasa (KLB) Partai Gerindra. Namun Presiden Jokowi memberikan sambutannya secara virtual.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengingatkan peringatan Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) bahwa pandemi Covid-19 berdampak pada krisis pangan.

Oleh karena itu ketahanan pangan nasional merupakan salah satu kunci untuk menghadapi masa krisis akibat pandemi Covid-19 ini. 

"Karena itu, saya telah menugaskan Bapak Prabowo sebagai Menteri Pertahanan untuk memperjuangkan cadangan strategis pangan nasional yang segera kita bangun di Kalimantan Tengah,” kata Jokowi, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (8/8/2020).

Diketahui, beberapa waktu lalu Presiden Jokowi menunjuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum Partai Gerindra, untuk memimpin proyek lumbung pangan nasional.

Dengan proyek lumbung pangan nasional ini, Presiden Jokowi berharap Indonesia dapat memproduksi kebutuhan pangan nasional secara mandiri.

Jokowi juga mengajak seluruh pihak untuk kembali menghidupkan perekonomian rakyat. Misalnya, dengan membeli produk buatan dalam negeri yang berasal dari petani, nelayan, dan UMKM. 

“Dengan cara itu maka produksi petani, produksi nelayan, produksi UMKM akan ikut bergerak yang kita harapkan menjadi daya ungkit. Bukan hanya pada penguatan daya beli petani, nelayan, dan UMKM, tapi akan menjadi mesin penggerak bagi pertumbuhan ekonomi nasional bagi kuartal ke-III ini,” tuturnya.

Jokowi meyakini, Indonesia mampu melewati masa-masa sulit ini, serta optimistis bisa bangkit dari keterpurukan ekonomi yang terjadi, dan tidak jatuh ke jurang resesi. 

Baca Juga: Gerindra Resmi Dukung Gibran Maju Pilkada Solo, Prabowo Sudah Teken Surat Rekomendasi

Selain itu, Presiden Jokowi mengajak kepada seluruh kader Partai Gerindra untuk tetap menempatkan kesehatan dan keselamatan rakyat sebagai prioritas.

"Penyebaran Covid harus mampu kita kendalikan,” ujar Jokowi. 

Jokowi pun mengingatkan soal gelombang kedua pandemi Covid-19. Ia meminta agar seluruh pihak berhati-hati dan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat. 

Jika gelombang kedua menghantam Indonesia, kata Jokowi, maka proses pemulihan krisis ekonomi dan kesehatan akan makin melambat. 

“Jangan sampai kita masuk gelombang kedua. Second wave yang memperlambat kita untuk pulih kembali. Kuncinya adalah disiplin mejalankan protokol kesehatan, tapi kita tidak boleh hanya berhenti pada masalah kesehatan,” tegasnya.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x