Kompas TV internasional kompas dunia

Memanas! China Kepung Taiwan dengan Pesawat Militer dan Kapal Angkatan Laut

Kompas.tv - 22 Maret 2024, 22:51 WIB
memanas-china-kepung-taiwan-dengan-pesawat-militer-dan-kapal-angkatan-laut
Foto arsip. Jet tempur militer China, J-11, terbang di atas Selat Taiwan di dekat Pingtan, wilayah terdekat dengan daratan China, di bagian tenggara Provinsi Fujian, China, pada 5 Agustus 2022. (Sumber: AP Photo/Ng Han Guan)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Edy A. Putra

BEIJING, KOMPAS.TV - Situasi di Selat Taiwan semakin memanas usai China dilaporkan mengerahkan armadanya di sekitar wilayah yang rawan selama 24 jam hingga Jumat (22/3/2024) pagi.

Dilansir dari France24, sejumlah pesawat militer dan kapal angkatan laut China bergerak ke perairan di sekitar Taiwan.

Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan mengungkapkan telah mendeteksi 36 pesawat militer dan enam kapal angkatan laut China yang beroperasi di sekitar Taiwan.

Mereka menambahkan, di antara pesawat yang terdeteksi, 13 di antaranya telah "melintasi garis tengah Selat Taiwan", jalur air sensitif yang memisahkan China dan Taiwan.

Kabar tersebut datang setelah aktivitas militer China juga terdeteksi sehari sebelumnya. 

Pada Kamis (21/3/2024) malam, Taiwan menyebut 20 jet tempur, kendaraan udara tak berawak, dan pesawat angkut telah terdeteksi sejak pukul 19.30 waktu setempat.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan juga mengatakan Beijing telah mengirimkan 32 pesawat mereka.

Seperti yang diketahui, Beijing mengeklaim Taiwan sebagai bagian dari China dan belum pernah menarik kemungkinan penggunaan kekuatan untuk menguasainya kembali.

Hubungan China dan Taiwan pun semakin memanas setelah pada Januari lalu, Lai Ching-te—yang dianggap Beijing sebagai "separatis berbahaya"—terpilih sebagai presiden, di tengah sengketa yang sedang berlangsung antara kedua pihak terkait insiden kapal fatal.

Menjelang pemilihan Lai pada Januari lalu, Beijing memperingatkan bahwa dia akan membawa "perang dan kemunduran" ke Taiwan.

Lai akan mulai menjabat pada 20 Mei mendatang bersama wakil presiden terpilih Hsiao Bi-khim dari Partai Progresif Demokrat (DPP) yang berkuasa.

Baca Juga: Ketegangan di Perairan Laut China Selatan: Perselisihan Antara Taiwan dan China



Sumber : France24


BERITA LAINNYA



Close Ads x