Kompas TV internasional kompas dunia

Zelenskyy Kunjungi Turki, Erdogan Diperkirakan akan Desak Perundingan untuk Akhiri Perang

Kompas.tv - 9 Maret 2024, 00:30 WIB
zelenskyy-kunjungi-turki-erdogan-diperkirakan-akan-desak-perundingan-untuk-akhiri-perang
Pertemuan Zelenskyy dan Erdogan tahun 2023. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berada di Istanbul,  Jumat (8/3/2024), untuk berbicara dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang diharapkan akan mendesak agar terjadi perundingan untuk mengakhiri perang Rusia di Ukraina, yang sudah memasuki tahun ketiga. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

ISTANBUL, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berada di Istanbul, Jumat (8/3/2024), untuk berbicara dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Turki adalah negara anggota NATO yang berusaha menjaga hubungan dekat dengan Kiev dan Moskow, serta sering kali menawarkan diri sebagai perantara perdamaian di antara keduanya.

Selama pembicaraan di Istanbul, Erdogan diharapkan akan mendesak agar terjadi perundingan untuk mengakhiri perang Rusia di Ukraina, yang sudah memasuki tahun ketiga, kata seorang pejabat pemerintah Turki.

Pembicaraan juga akan difokuskan pada langkah baru yang mungkin bisa menjamin keselamatan navigasi kapal dagang di Laut Hitam, kata pejabat tersebut secara anonim sesuai protokol pemerintah Turki.

Kunjungan ini dilakukan saat Zelenskyy terus mendorong negara lain untuk mengirim lebih banyak amunisi dan persenjataan guna menghentikan kemajuan pasukan Rusia yang merangsek lebih dalam ke bagian barat Donetsk yang dikuasai Ukraina dan juga menembus ke wilayah Kharkiv di utara.

Setelah serangan skala penuh Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, Turki menjadi tuan rumah pertemuan antara delegasi Rusia dan Ukraina serta pembicaraan yang tidak berhasil antara perunding dari kedua negara yang bertujuan mengakhiri pertikaian.

Pada tahun 2022, Turki, bersama dengan PBB, juga memediasi kesepakatan antara Rusia dan Ukraina yang memungkinkan pengiriman jutaan ton gandum Ukraina melalui Laut Hitam.

Namun, Rusia keluar dari kesepakatan tersebut tahun lalu, dengan alasan hambatan ekspor makanan dan pupuk.

Di Istanbul, Zelenskyy juga dijadwalkan mengunjungi galangan kapal di mana perusahaan-perusahaan Turki sedang membangun dua korvet untuk angkatan laut Ukraina, sesuai keterangan dari kantor Zelenskyy.

Zelenskyy terakhir kali mengunjungi Turki bulan Juli tahun lalu, ketika ia kembali ke Ukraina bersama sekelompok komandan Ukraina yang berada di Turki setelah kesepakatan pertukaran tahanan dan akan tetap berada di wilayah Turki sampai akhir perang.

Baca Juga: Erdogan: Turki Siap Kembali Jadi Tuan Rumah Perundingan Damai Rusia-Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan PM Yunani Kyriakos Mitsotakis saat berjalan di Odesa, Ukraina, Rabu (6/3/2024). (Sumber: Ukrainian Presidential Press Office via AP)

Tidak ada penjelasan dari Ankara atau Kiev tentang mengapa mereka diizinkan kembali ke Ukraina.

Seorang utusan dari China, yang membuat frustrasi Ukraina dan sekutu-sekutu Baratnya dengan meningkatkan perdagangan dengan Rusia dan menggambarkan konflik dan penyebabnya sebagian besar dari sudut pandang Moskow, berada di Kiev pada hari Kamis selama kunjungan Eropa untuk berbicara tentang penyelesaian krisis Ukraina.

Li Hui, wakil khusus untuk urusan Eurasia, bertemu dengan pejabat dari Rusia, Uni Eropa, Swiss, dan Polandia sebelum kunjungannya ke Ukraina ,dan dijadwalkan melanjutkan ke Jerman dan Prancis.

Selama kunjungan Li ke Kiev, pejabat Ukraina menjelaskan horor perang. "Sangat penting Anda mendengar secara langsung tentang situasi di garis depan, apa yang terjadi, dan di mana kita berada," kata Andriy Yermak, kepala kantor presiden, menurut pernyataan Ukraina.

Tidak jelas bagaimana Li bereaksi terhadap presentasi tersebut. China merilis pernyataan singkat hari Jumat, hanya mengatakan Li tiba di Kiev dengan kereta pada tengah hari, mengadakan pembicaraan terbuka dan ramah, dan berangkat dengan kereta pada malam yang sama.

Perang menciptakan jurang curam antara China dan Barat. Pemerintah China menghindari penggunaan kata "perang" atau "invasi" untuk menggambarkan serangan Rusia dan mengutip ekspansi NATO sebagai akar konflik.

Pernyataan Ukraina mengatakan kedua belah pihak membahas kemungkinan bantuan China dalam pertukaran tahanan, pengembalian anak-anak Ukraina di Rusia, dan pengembalian pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia selama pertempuran pada tahun 2022.

Menteri Energi Ukraina, Herman Halushchenko, hari Jumat mendesak Rusia segera mematuhi resolusi Badan Tenaga Atom Internasional IAEA yang menyerukan penarikan sepenuhnya pasukan Rusia dari pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia dan pengembalian stasiun tersebut dibawah kendali Ukraina.

"Setiap hari keberadaan pasukan Rusia di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia meningkatkan jumlah masalah yang ada dan meningkatkan ancaman kejadian nuklir," kata Halushchenko dalam siaran televisi nasional.


 

 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x