Kompas TV internasional kompas dunia

Zelenskyy Kunjungi Turki, Erdogan Diperkirakan akan Desak Perundingan untuk Akhiri Perang

Kompas.tv - 9 Maret 2024, 00:30 WIB
zelenskyy-kunjungi-turki-erdogan-diperkirakan-akan-desak-perundingan-untuk-akhiri-perang
Pertemuan Zelenskyy dan Erdogan tahun 2023. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berada di Istanbul,  Jumat (8/3/2024), untuk berbicara dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, yang diharapkan akan mendesak agar terjadi perundingan untuk mengakhiri perang Rusia di Ukraina, yang sudah memasuki tahun ketiga. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

Tidak ada penjelasan dari Ankara atau Kiev tentang mengapa mereka diizinkan kembali ke Ukraina.

Seorang utusan dari China, yang membuat frustrasi Ukraina dan sekutu-sekutu Baratnya dengan meningkatkan perdagangan dengan Rusia dan menggambarkan konflik dan penyebabnya sebagian besar dari sudut pandang Moskow, berada di Kiev pada hari Kamis selama kunjungan Eropa untuk berbicara tentang penyelesaian krisis Ukraina.

Li Hui, wakil khusus untuk urusan Eurasia, bertemu dengan pejabat dari Rusia, Uni Eropa, Swiss, dan Polandia sebelum kunjungannya ke Ukraina ,dan dijadwalkan melanjutkan ke Jerman dan Prancis.

Selama kunjungan Li ke Kiev, pejabat Ukraina menjelaskan horor perang. "Sangat penting Anda mendengar secara langsung tentang situasi di garis depan, apa yang terjadi, dan di mana kita berada," kata Andriy Yermak, kepala kantor presiden, menurut pernyataan Ukraina.

Tidak jelas bagaimana Li bereaksi terhadap presentasi tersebut. China merilis pernyataan singkat hari Jumat, hanya mengatakan Li tiba di Kiev dengan kereta pada tengah hari, mengadakan pembicaraan terbuka dan ramah, dan berangkat dengan kereta pada malam yang sama.

Perang menciptakan jurang curam antara China dan Barat. Pemerintah China menghindari penggunaan kata "perang" atau "invasi" untuk menggambarkan serangan Rusia dan mengutip ekspansi NATO sebagai akar konflik.

Pernyataan Ukraina mengatakan kedua belah pihak membahas kemungkinan bantuan China dalam pertukaran tahanan, pengembalian anak-anak Ukraina di Rusia, dan pengembalian pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia selama pertempuran pada tahun 2022.

Menteri Energi Ukraina, Herman Halushchenko, hari Jumat mendesak Rusia segera mematuhi resolusi Badan Tenaga Atom Internasional IAEA yang menyerukan penarikan sepenuhnya pasukan Rusia dari pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia dan pengembalian stasiun tersebut dibawah kendali Ukraina.

"Setiap hari keberadaan pasukan Rusia di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia meningkatkan jumlah masalah yang ada dan meningkatkan ancaman kejadian nuklir," kata Halushchenko dalam siaran televisi nasional.


 

 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x