Kompas TV internasional kompas dunia

Ular Berbisa Mematikan Bikin Gempar Turnamen Tenis Internasional, Masuk Lapangan saat Pertandingan

Kompas.tv - 31 Desember 2023, 12:06 WIB
ular-berbisa-mematikan-bikin-gempar-turnamen-tenis-internasional-masuk-lapangan-saat-pertandingan
Ilustrasi Ular Cokelat Timur. (Sumber: Shutterstock Via Australian Geographic)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Deni Muliya

BRISBANE, KOMPAS.TV - Ular berbisa mematikan membuat gempar turnamen Brisbane International 2023 yang tengah berlangsung.

Ular tersebut masuk saat pertandingan antara pemain Austria Dominic Thiem melawan wakil tuan rumah James McCabe, Sabtu (30/12/2023).

Ular berbisa mematikan itu kemudian diketahui sebagai ular cokelat timur, yang dikenal memiliki bisa mematikan.

Baca Juga: Rusia Ungkap 20 Orang Tewas karena Serangan Balasan Ukraina, Disebut Pengalihan Kalah Perang

Menurut laman resmi ATP, ular cokelat biru itu masuk lapangan di akhir set pertama.

Seorang penangkap ular pun dipanggil untuk mengamankan ular tersebut.

Dominic Thiem mengungkapkan bahwa keadaan berbahaya ketika ular tersebut masuk lapangan.

“Saya sangat mencintai hewan, khususnya yang eksotis. Tapi mereka mengatakan bahwa itu ular berbisa dan sangat dekat dengan ballkids, jadi merupakan situasi yang berbahaya,” katanya dikutip dari CNN.

“Itu sesuatu yang tak pernah terjadi bagi saya, dan merupakan sesuatu yang tak akan pernah saya lupakan,” tambah atlet berusia 30 tahun tersebut.

Thiem akhirnya memenangkan pertandingan dengan skor 2-6, 7-6 (4) dan 6-4, dalam laga yang berlangsung 2 jam 53 menit.

Berdasarkan laman Museum Australia, ular cokelat timur menjadi penyebab banyaknya kematian karena gigitan ular dibandingkan spesies ular lainnya di Australia.

Baca Juga: Rusia Minta Bukti sebelum Jelaskan Obyek Tak Dikenal yang Masuk ke Ruang Udara Polandia

Spesies ular ini tersebar luas di seluruh Australia bagian timur, dan sering ditemui di pinggiran kota-kota besar.

“Kekurangan yang dimiliki ular itu dalam menyalurkan biasanya akan mengimbangi potenisnya,” bunyi pernyataan Museum Australia.

“Keberhasilan ular dalam menyalurkan bisanya dapa menyebabkan kelumpuhan progresif dan pendarahan yang tak terkendali,” tambahnya.



Sumber : CNN


BERITA LAINNYA



Close Ads x