Kompas TV internasional kompas dunia

Menlu Yordania: Israel Jelas Lakukan Kejahatan Perang di Gaza, Perang Bisa Melebar ke Timur Tengah

Kompas.tv - 19 November 2023, 07:50 WIB
menlu-yordania-israel-jelas-lakukan-kejahatan-perang-di-gaza-perang-bisa-melebar-ke-timur-tengah
Menlu Yordania Ayman Safadi menuduh Israel jelas-jelas melakukan kejahatan perang dan mengeluarkan kritik pedas terhadap perang Israel dengan Hamas di Jalur Gaza, hari Sabtu (18/11/2023), menggambarkannya sebagai "agresi terang-terangan" terhadap warga sipil Palestina yang mengancam untuk merambah Timur Tengah secara luas. (Sumber: AP Photo/Omar Sanadiki)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

Namun, perang Israel-Hamas tahun ini menjadi pusat perhatian, sebagian karena Bahrain dan Uni Emirat Arab mencapai kesepakatan pengakuan diplomatik dengan Israel pada tahun 2020.

Jumat malam, Putra Mahkota Bahrain Salman bin Hamad Al Khalifa membuka pertemuan dengan seruan pertukaran tawanan antara Hamas dan Israel serta penghentian pertumpahan darah.

"Anda ingin menyebutnya gencatan senjata. Anda ingin menyebutnya jeda. Anda bisa menyebutnya apa pun yang Anda inginkan," kata sang pangeran. "Niatnya adalah penghentian serangan sehingga orang bisa mengevaluasi. Orang bisa mengubur korban tewas mereka. Orang akhirnya bisa mulai berduka. Dan mungkin orang bisa mulai bertanya-tanya tentang kegagalan intelijen yang menyebabkan krisis ini pada awalnya."

Mengomentari sebelum pertemuan hari Sabtu, Safadi menggambarkan pemerintahan Israel yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, koalisi terkanan paling keras yang pernah memimpin negara itu, bertujuan mengusir Palestina dari Jalur Gaza. Dia mengatakan itu "akan menjadi ancaman langsung terhadap keamanan nasional" di Yordania dan Mesir.

"Selama bertahun-tahun mereka semua mengatakan satu-satunya cara untuk maju adalah dengan mengusir Palestina dari tanah leluhur mereka dan menghapus Palestina dari muka bumi," kata Safadi.

Setelah perang, Safadi mengatakan negara-negara Arab juga tidak akan "datang dan membersihkan kekacauan yang diperbuat Israel."

"Saya akan bicara sangat jelas. Saya tahu berbicara atas nama Yordania tetapi setelah mendiskusikan masalah ini dengan banyak pihak, hampir semua saudara kita, tidak akan ada pasukan Arab yang pergi ke Gaza. Tidak akan ada. Kami tidak akan mau dilihat sebagai musuh," katanya. "Bagaimana mungkin seseorang berbicara tentang masa depan Gaza ketika kita tidak tahu seperti apa Gaza yang akan tersisa setelah agresi ini berakhir?"

Baca Juga: Murka, Yordania Siagakan Pasukan di Perbatasan Israel, Buka Semua Opsi dan Kaji Ulang Perdamaian

Seorang ibu warga Gaza dan anaknya korban pengeboman Israel. Menlu Yordania Ayman Safadi menuduh Israel jelas-jelas melakukan kejahatan perang dan mengeluarkan kritik pedas terhadap perang Israel dengan Hamas di Jalur Gaza, pada Sabtu (18/11/2023), menggambarkannya sebagai "agresi terang-terangan" terhadap warga sipil Palestina yang mengancam untuk merambah Timur Tengah secara luas. (Sumber: OHCHR / United Nations)

Safadi bersikeras satu-satunya cara ke depan adalah solusi dua negara untuk Israel dan Palestina, meskipun proses perdamaian sudah mati selama bertahun-tahun.

McGurk juga menawarkan apa yang dia gambarkan sebagai "lima tidak" untuk perang ini: "Tidak ada pengusiran paksa, tidak ada pendudukan kembali, tidak ada pengurangan wilayah, tidak ada ancaman terhadap Israel, tidak ada pengepungan."

Sementara itu, upaya untuk Israel mencapai kesepakatan pengakuan diplomatik baru dengan negara-negara Arab, terutama Arab Saudi, tampaknya langsung mampet.

Mengabaikan isu Palestina dalam upaya menciptakan perdamaian regional adalah suatu kesalahan yang akan berujung pada bencana. Situasi saat ini, yang hanya berfokus pada perang daripada proyek regional atau integrasi, merupakan bukti dari dampak dari pendekatan yang keliru tersebut.

"Kami sudah mengatakan, adalah sebuah kesalahan ketika menganggap bahwa Anda bisa melewatkan isu Palestina untuk menciptakan perdamaian regional," katanya. "Hal ini hanya akan membawa bencana. Dan sekarang kita berada di sini. Tunjukkan kepada saya siapa yang membicarakan proyek regional selama perang ini, pada saat ini, siapa yang membicarakan tentang integrasi? Semuanya berkisar pada perang." kata McGurk.

Namun, McGurk menegaskan Palestina punya peran penting dalam setiap kesepakatan diplomatik yang mungkin terjadi antara Israel dan Arab Saudi.

"Dalam hal ini, apa yang benar sebelum 7 Oktober sekarang bahkan lebih benar," katanya. "Isu sentral itu harus diatasi. Dan seiring Hamas menurun, kami bertekad untuk membantu mengatasinya."


 

 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x