Kompas TV internasional kompas dunia

Pakistan Lancarkan Kebijakan AntiMigran, Pengungsi Afghanistan Ramai-Ramai Pulang ke Negeri Taliban

Kompas.tv - 1 November 2023, 05:05 WIB
pakistan-lancarkan-kebijakan-antimigran-pengungsi-afghanistan-ramai-ramai-pulang-ke-negeri-taliban
Sejumlah besar warga Afghanistan memadati truk dan bus di Pakistan, Selasa (31/10/2023), berbondong-bondong menuju perbatasan untuk kembali ke tanah air menjelang berakhirnya batas waktu pemerintah Pakistan bagi mereka yang berada di negara itu secara ilegal. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

PESHAWAR, KOMPAS.TV - Sejumlah besar warga Afghanistan memadati truk dan bus di Pakistan, Selasa (31/10/2023). Mereka berbondong-bondong menuju perbatasan untuk kembali ke Tanah Air mereka menjelang berakhirnya batas waktu pemerintah Pakistan bagi mereka yang berada di negara itu secara ilegal, atau menghadapi deportasi.

Batas waktu ini merupakan bagian dari tindakan anti-migran terbaru yang menargetkan semua orang asing yang tidak punya dokumen atau status terdaftar, menurut Islamabad. Namun, hal ini lebih banyak memengaruhi warga Afghanistan, yang sebagian besar adalah migran di Pakistan.

Melansir Associated Press, kampanye pengusiran ini mendapat kritik luas dari lembaga-lembaga PBB, kelompok hak asasi manusia, dan pemerintahan Taliban di Afghanistan.

Pejabat Pakistan memperingatkan bahwa orang-orang yang berada di negara itu secara ilegal akan ditangkap dan dideportasi setelah 31 Oktober 2023. Lembaga-lembaga PBB mengatakan ada lebih dari 2 juta warga Afghanistan yang tidak memiliki dokumen resmi di Pakistan, setidaknya 600.000 di antaranya melarikan diri setelah Taliban mengambil alih pada tahun 2021.

Human Rights Watch pada Selasa menuduh Pakistan menggunakan "ancaman, penyalahgunaan, dan penahanan" untuk memaksa pencari suaka Afghanistan yang tidak memiliki status hukum untuk kembali ke Afghanistan.

LSM yang berbasis di New York ini meminta pihak berwenang membatalkan batas waktu tersebut dan bekerja sama dengan badan pengungsi PBB untuk mendaftarkan mereka yang tidak memiliki dokumen.

Baca Juga: PBB Peringatkan Pakistan, Deportasi Paksa Warga Afghanistan Bisa Sebabkan Pelanggaran Berat HAM

Sejumlah besar warga Afghanistan memadati truk dan bus di Pakistan hari Selasa, (31/10/2023), berbondong-bondong menuju perbatasan untuk kembali ke tanah air menjelang berakhirnya batas waktu pemerintah Pakistan bagi mereka yang berada di negara itu secara ilegal, atau menghadapi deportasi. (Sumber: AP Photo)

Meskipun pemerintah Pakistan bersikeras mereka tidak mengincar warga Afghanistan, kampanye ini dilancarkan di tengah hubungan tegang antara Pakistan dan pemerintah Taliban tetangganya.

Islamabad menuduh Kabul membiarkan milisi yang bersekutu dengan Taliban mendapatkan perlindungan di Afghanistan, dari mana mereka bolak-balik menyeberangi perbatasan kedua negara yang panjangnya 2.611 kilometer untuk melancarkan serangan di Pakistan. Taliban membantah tuduhan tersebut.

"Ayah saya datang ke Pakistan 40 tahun yang lalu," kata Mohammad Amin, 52 tahun, saat berbicara di Peshawar, ibu kota Provinsi Khyber Pakhtunkhwa yang berbatasan dengan Afghanistan.

"Ia meninggal di sini. Ibuku juga meninggal di sini dan makam mereka ada di Pakistan," kata Amin, yang berasal dari provinsi Nangarhar di Afghanistan timur. "Kami kembali hari ini karena kami tidak pernah mencoba mendaftarkan diri sebagai pengungsi dengan badan pengungsi PBB."

"Saya kembali dengan kenangan yang baik," kata Amin kepada The Associated Press, sambil menambahkan ia berencana pergi ke perbatasan Torkham dan meminta pemerintah Taliban membantunya memulai kehidupan baru.

Nasrullah Khan, 62 tahun, mengatakan ia mendengar Taliban sedang mempertimbangkan untuk membantu warga Afghanistan saat mereka kembali dari Pakistan. Ia mengatakan ia tidak khawatir tentang pemerintahan Taliban, namun tetap "lebih baik kembali ke Afghanistan daripada ditangkap di sini."

Baca Juga: Korban Tewas Bom Maulid Nabi Pakistan Naik Jadi 54 Orang, Kelompok Teroris ISIS Dituding Pelakunya

Sejumlah besar warga Afghanistan memadati truk dan bus di Pakistan hari Selasa, (31/10/2023), berbondong-bondong menuju perbatasan untuk kembali ke tanah air menjelang berakhirnya batas waktu pemerintah Pakistan bagi mereka yang berada di negara itu secara ilegal, atau menghadapi deportasi. (Sumber: AP Photo)


Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x